Kamis 23 May 2024 12:49 WIB

Indonesia Tunjukkan Kepemimpinan Global dalam Isu Air di World Water Forum 2024

Kelangkaan sumber daya seperti air, perlu diantisipasi dan dikelola dengan baik

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Presiden World Water Council Loïc Fauchon (ketiga kiri), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) membuka World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah keberhasilan Indonesia dalam mengelola air dan pentingnya kolaborasi bagi keberhasilan dunia dalam mengatasi tantangan global terkait air.
Foto: ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 20
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Presiden World Water Council Loïc Fauchon (ketiga kiri), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) membuka World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah keberhasilan Indonesia dalam mengelola air dan pentingnya kolaborasi bagi keberhasilan dunia dalam mengatasi tantangan global terkait air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, menyatakan bahwa dampak krisis iklim di masa depan, termasuk kelangkaan sumber daya seperti air, perlu diantisipasi dan dikelola dengan baik untuk mencegah potensi konflik di masyarakat. Dalam keterangannya pada Rabu (22/5/2024), Ngasiman menekankan pentingnya akses yang berkeadilan terhadap air, menjaga kualitas air dari pencemaran, dan tata kelola yang baik.

Ngasiman mengapresiasi keberhasilan World Water Forum (WWF) 2024, yang menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam isu air di tingkat global. Sebagai negara kepulauan dan negara maritim dengan tutupan hutan yang luas serta sumber air yang melimpah, Indonesia memiliki posisi strategis dalam forum ini.

"Indonesia hadir sebagai negara kepulauan, negara tropis, dengan tutupan hutan yang luas, sumber air yang terbentang di seluruh daratan nusantara sangat banyak," kata Ngasiman.

"Di sisi lain, Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Sebagian besar wilayahnya adalah laut. Maka sudah seharusnya kepemimpinan Indonesia dalam WWF ini sangat strategis sebagai negara yang memiliki sumber daya sekaligus paling terdampak di masa mendatang."

Ngasiman juga menyoroti peran TNI-Polri dalam menjaga situasi penyelenggaraan forum tetap kondusif. Menurutnya, soliditas dan sinergisitas TNI-Polri telah menunjukkan kekuatannya dalam menciptakan kondisi yang aman dan teratur. Kolaborasi antara kedua institusi ini menciptakan harmoni dan saling melengkapi dalam menjaga pertahanan dan keamanan nasional.

“Sinergisitas dan soliditas keduanya dia sebut sebagai kolaborasi dua peran utama menjaga pertahanan dan keamanan nasional. Kolaborasi saling mengisi dan harmoni antar kelembagaan dengan tujuan yang sama menciptakan optimisme di masa depan,” ucap Ngasiman.

Ngasiman berharap kepemimpinan Indonesia di tingkat global akan semakin meningkat di masa mendatang. Menurutnya, Indonesia berperan sebagai pendukung perdamaian dan pengelola keberlanjutan bumi untuk kehidupan umat manusia yang lebih baik.

“Kepemimpinan Indonesia di level global juga akan berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutur Ngasiman.

Dengan komitmen yang kuat terhadap isu-isu lingkungan dan peran aktif dalam forum internasional seperti WWF, Indonesia terus menunjukkan perannya sebagai pemimpin global yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement