REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/5/2024) sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 61,82 poin atau 0,84 persen ke posisi 7.255,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,78 poin atau 1,28 persen ke posisi 907,71.
“Bursa regional Asia menguat yang tampaknya di topang sikap pelaku pasar yang merespons pemulihan ekonomi China, yang mana bank sentral mempertahankan suku bunga pinjaman satu dan lima tahun tidak berubah masing-masing pada 3,45 persen dan 3,95 persen, atau sesuai dengan ekspektasi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Dalam kebijakan moneternya, Bank Rakyat China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman utama tidak berubah pada penetapan Mei 2024, atau seperti yang diperkirakan secara luas.
Suku bunga dasar pinjaman (LPR) 1 tahun yang menjadi acuan sebagian besar pinjaman korporasi dan rumah tangga dipertahankan pada level 3,45 persen, dan suku bunga 5 tahun, yang menjadi acuan untuk hipotek properti, dipertahankan pada 3,95 persen, sebagai upaya untuk menetapkan langkah-langkah untuk memacu pemulihan ekonomi dan juga untuk meningkatkan pasar properti.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan hingga pekan ketiga Mei 2024 aliran modal asing masuk ke dalam negeri (capital inflow) sebesar Rp 22,06 triliun ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Dengan masuk aliran modal asing ke dalam negeri tentunya ini memberikan kepercayaan bagaimana ekonomi dalam negeri menarik bagi para investor untuk berinvestasi dan juga masuknya dana asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi Indonesia mengalami penurunan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,85 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku yang masing-masing naik 0,71 persen dan 0,41 persen.
Sedangkan enam sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 1,67 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen barang konsumen non primer yang minus 1,50 persen dan minus 0,69 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AREA, SBMA, PPRI, NASI dan OPMS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOLA, ATLA, MHKI, SSIA dan BRPT.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.270.306 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,48 miliar lembar saham senilai Rp 13,51 triliun. Sebanyak 266 saham naik, 290 saham menurun, dan 227 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 282,30 poin atau 0,73 persen ke 39,069,69, indeks Hang Seng menguat 82,61 poin atau 0,42 persen ke 19.636,22, indeks Shanghai menguat 17,11 poin atau 0,54 persen ke 3.171,14, dan indeks Strait Times melemah 3,40 poin atau 0,10 persen ke 3.310,07.