Senin 20 May 2024 14:50 WIB

Simak! Ini Cara BI Solo Mengganti Uang Rusak Milik Korban Kebakaran Manahan

BI Solo bantu korban kebakaran Overpass Manahan dengan ganti uang senilai Rp 2,9 juta

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BI Solo ganti uang milik korban kebakaran di bawah under pass Manahan, Senin (20/5/2024).
Foto: Republika/Alfian Choir
BI Solo ganti uang milik korban kebakaran di bawah under pass Manahan, Senin (20/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- BI Solo mengganti uang yang rusak milik korban kebakaran di bawah Overpass Manahan Solo. Uang yang diganti tersebut milik Hasanudin dan anaknya Muhammad Apriyanto. 

Kepala KPw Bank Indonesia Kota Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan uang yang dapat diganti sebesar Rp 2.911.000 juta. 

Baca Juga

“Awalnya yang bisa ditukar dengan uang layak sebesar Rp 2.536.000 tapi tadi pagi ada penambahan jadi Rp 2.911.000 yang diganti dengan yang layak,” kata Dwi, Senin (20/5/2024). 

Menurutnya, uang yang bisa diganti apabila uang tersebut masih terlihat dari 2/3 ukuran asli. Selain itu ciri uang rupiah juga masih dikenali keasliannya. Oleh sebab itu, pihaknya mengingatkan agar menyimpang uangnya di bank. 

“Uang Rupiah kertas rusak atau cacat masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap dan uang Rupiah Kertas rusak atau cacat tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang Rupiah kertas rusak tersebut lengkap dan sama. Hal ini dimaksudkan agar dana simpanan terjaga keamanannya, tidak rusak, dan dijamin oleh pemerintah,” katanya.

Di sisi lain, Hasanudin mengatakan uang yang disimpan oleh dirinya dan anaknya Muhammad Apriyanto senilai 25 juta. Ia mengaku uang tersebut disimpan di tempat yang berbeda. Namun, ia mensyukuri bahwa uangnya masih dapat diganti oleh bank Indonesia. 

“Total ada sekira Rp 25 juta yang disimpan di rumah. Disimpan di tempat berbeda ada yang di lemari Rp 10 juta, kardus Rp 10 juta dan kotak Rp 5 juta. Saya juga masih dapat alhamdulillah disyukuri. Yang hilang gimana ya, ya harus ikhlas gitu,” katanya. 

Sementara itu, Hasan mengaku ia mengumpulkan uang tersebut selama 5 tahun. Ia mengatakan uang tersebut hasil dirinya menabung dari berjualan angkringan. Pihaknya juga mengaku sudah memiliki niat untuk menabung di bank, namun naas kebakaran lebih dulu.

“Iya sudah lima tahunan mengumpulkan uang dari jualan angkringan. Kenapa nggak disimpan di bank karena uang untuk perputaran modal jualan. Semoga kedepannya tidak ada lagi korban cukup saya saja, untuk masyarakat sekitar Solo Raya kalau ada cukup dan lumayan langsung ditabungkan di bank saja,” katanya. 

“Untuk uang bapak dan ibu disimpan di kardus udah nggak bisa diganti. Setelah pulang kerja dan nggak tau ada malamnya ada kebakaran," katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement