Ahad 18 Sep 2022 20:53 WIB

Punya Uang Rusak? Ini Syarat untuk Dapat Penggantian dari BI

Tidak semua uang rusak akan diganti oleh BI.

Petugas Bank Indonesia Solo memeriksa uang milik Samin yang rusak akibat dimakan rayap di Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022). BI tidak dapat mengganti semua uang yang rusak.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas Bank Indonesia Solo memeriksa uang milik Samin yang rusak akibat dimakan rayap di Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022). BI tidak dapat mengganti semua uang yang rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Bank Indonesia (BI) mengajak warga Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, memanfaatkan uang kertas lebih produktif agar tidak dimakan rayap. Analis Senior Departemen Pengelolaan Uang BI Deviana Anthony mengatakan hal itu saat sosialisasi mengenai uang Rupiah baru Tahun 2022 dalam rangkaian acara Jakarta Maritim Fest 2022 di Jakarta Utara, Sabtu.

"Mari merawat uang kita, simpannya di rumah boleh asal tepat, misalnya, diputar lagi untuk kegiatan produktif buat modal kerja atau tempat-tempat yang memberikan manfaat lebih buat perekonomian," kata Deviana.

Baca Juga

Warga nelayan kemudian menanyakan apakah Bank Indonesia mengganti uang rusak dimakan rayap? Kasusnya pernah terjadi pada seorang penjaga sekolah di Solo, Jawa Tengah.

Deviana mengatakan tidak semua uang tersebut bisa diganti. Uang rusak bisa ditukar dengan uang baru jika minimal bentuknya menyisakan dua pertiga bagian dan masih dapat diyakini keasliannya dari indikator benang pengaman, kelengkapan nomor serinya.

Uang kertas yang rusak di Solo juga telah diganti sebagian dengan uang kertas baru oleh Bank Indonesia. Dari sekitar Rp 50 juta uang tabungan yang rusak, hampir sebagian mencapai Rp 20.220.000 dapat diganti dengan uang baru setelah melalui proses rekonstruksi.

Deviana menjelaskan penukaran uang yang tidak memenuhi kriteria perlu diantisipasi oleh Bank Indonesia untuk mencegah penukaran uang asli dengan uang palsu oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dalam kesempatan itu, warga Muara Angke juga mendapat pelatihan memproduksi produk olahan ikan inovatif yang sesuai standar investor oleh instruktur yang berpengalaman, supaya lebih produktif memanfaatkan uang.

Koordinator CSR PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Hifdzi Mujtahid mengatakan kegiatan itu juga mendorong 52 peserta untuk mempraktikkan ilmu sudah diberikan, yaitu membuat olahan ikan menjadi ekkado, nugget, donat, lumpia, dan otak-otak yang berkualitas dengan bungkus yang higienis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement