Selasa 13 Sep 2022 18:07 WIB

Uang Rusak Dimakan Rayap, Samin Berharap Bisa Diganti BI

Untuk mengganti uang yang rusak di BI, akan ada beberapa ketentuan.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Samin mendatangi kantor BI Solo untuk mencoba mendapatkan bantuan mengganti uangnya yang habis dimakan rayap, Selasa (13/9/2022).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Samin mendatangi kantor BI Solo untuk mencoba mendapatkan bantuan mengganti uangnya yang habis dimakan rayap, Selasa (13/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Uang kertas puluhan juta habis dimakan rayap, pemiliknya yang bernama Samin lantas mendatangi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022). Ia pun berharap uang yang rusak itu bisa ditukar.

Samin adalah seorang penjaga sekolah kontrak di SD Lodjiwetan, Kedunglumbu, Pasar Kliwon. Ia telah bekerja di SD tersebut sejak 1998. Namun ia baru mengumpulkan uang tersebut selama pandemi sekitar 2,5 tahun yang lalu untuk modal naik haji.

"Nabung sejak 2-5 tahun lalu dan dikumpulkan bersama istri berdua," kata dia. Samin pun mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi pengalaman. Jadi ke depannya ia akan menabung  di tempat yang lebih aman.

"Saya tidak akan menabung di tempat seperti saya (celengan plastik) akhirnya ya kayak begini. Insya Allah saya tabung di bank, tidak akan menabung di celengan plastik," ujarnya.

Setidaknya uang yang habis dimakan rayap adalah senilai Rp 50 juta. Namun, Samin mengaku akan mencoba mengikhlaskannya.

"Insya Allah, lillahi ta'ala saya akan ikhlaskan, semoga Allah mengganti dengan hal yang lebih baik," katanya.

Akan tetapi untuk mengganti uang yang rusak atau lecek di BI, akan ada beberapa ketentuan yang diberlakukan. Pihak BI mengatakan adalah fisik uang rupiah kertas lebih besar dari 2/3 (dua pertiga) ukuran aslinya. Selain itu, ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya.

Selanjutnya, uang rupiah kertas rusak/cacat masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap. Selain itu, uang rupiah kertas rusak/cacat tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak tersebut lengkap dan sama.

"Apabila fisik uang rupiah kertas sama dengan atau kurang dari 2/3 (68 persen) ukuran aslinya maka tidak akan diberikan penggantian," kata Kepala Perwakilan BI Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo.

Dari kasus tersebut, Joko mengatakan agar jumlah uang milik Samin bisa diganti lebih banyak diperlukan pencocokan pada uang yang sudah dimakan rayap. Namun, apabila nanti kondisinya memang sudah tidak bsia dicocokan dan hilang tidak bisa diganti.

"Supaya jumlahnya yang bisa diganti lebih banyak jadwal penukaran pada Kamis jadi besok bisa disusun terlebih dahulu. Yang masalah kalau yang sudah digerogoti itu sudah hilang dimakan rayap kita tidak bisa apa-apa," terangnya.

Oleh karena itu, Joko mengatakan belajar dari kasus tersebut, diimbau agar melakukan penyimpanan uang kertas di tempat yang tepat. Apabila tidak ingin menyimpan di bank setiap pekannya bisa dikumpulkan lebih dahulu lalu baru disetorkan.

"Tapi kan celengan kaleng itu kan sebentar (untuk menyimpannya) tapi ini kan 2,5 tahun terlalu lama. Makanya ketika udah banyak disetor harus disimpan di bank. Katakanlah ketika tidak mau ke bank seminggu sekali ya sebulan sekali," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement