REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Bank Sentral Jerman mengatakan telah menerima lebih dari 50 juta uang euro (Rp 844,5 juta) setelah banjir besar di Jerman pada Juli lalu.
Bundesbank mengatakan, pada Rabu (1/9), mereka telah dibanjiri warga yang menyerahkan uang kertas mereka akibat terendam dalam air banjir atau terkontaminasi minyak, limbah, dan lumpur. Bank mengatakan, mereka biasanya menerima uang rusak senilai sekitar 40 juta euro per tahun.
Uang yang rusak dikeringkan, diproses, dan kemudian dihancurkan di pusat di Mainz yang menganalisis uang palsu dan rusak, tambah pihak berwenang, dilansir di Euronews, Kamis (2/9).
Warga Jerman yang menyerahkan uang kertas yang rusak menerima uang pengganti tanpa biaya. Tahun ini, Bank Sentral Jerman telah menerima uang kertas senilai 51 juta euro dari daerah yang dilanda banjir di Jerman barat antara pertengahan Juli dan akhir Agustus.
Bundesbank bahkan membeli pengering untuk menangani lembar-lembar uang basah yang kotor. Pengeringan uang kertas yang basah dengan cepat ini penting guna mencegah mereka menggumpal dan menjadi sekeras beton.
Lebih dari 180 orang tewas di Jerman dan ratusan lainnya terluka dalam banjir yang juga merenggut nyawa di negara tetangga Belgia. Curah hujan yang tinggi mengubah sungai kecil menjadi aliran deras yang mengamuk, menyapu rumah, jembatan, dan mobil.