REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua mendorong Lembaga Jasa Keuangan (LJK) setempat agar mengembangkan produk inovatif. Namun, dengan memperhatikan memperhatikan risiko untuk para nasabah.
Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Papua Yosua Rinaldy, di Jayapura, Kamis (9/5/2024), mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya inovasi dari LJK untuk meningkatkan layanan bagi nasabah di era digitalisasi saat ini.
"Kami sangat mendukung jika ada perbankan yang terus melakukan inovasi, apalagi di kondisi digitalisasi seperti ini," kata dia.
Menurut Yosua, untuk itu kepada perbankan jika ingin berinovasi silakan karena di OJK saat ini telah ada ketentuan dan sudah diatur pada setiap LJK terkait dengan produk. "Salah satunya uji coba terbatas yang artinya bisa dilakukan percobaan namun jangkauannya hanya beberapa saja," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan uji coba ranah terbatas ini guna mengantisipasi terjadinya permasalahan misalnya dari 100 orang ada satu yang bermasalah maka dapat dilakukan perbaikan.
"Jika semua telah siap baik dari sumber daya manusia (SDM), teknologi, fasilitas dan mitigasi maka semua akan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala," kata dia.
Dia menambahkan seperti pada Bank Papua yang saat ini sedang mengarah menjadi bank devisa, dan OJK sangat mendukung adanya inovasi tersebut.
"Apalagi Bank Papua ini satu-satunya bank umum dan kami dukung untuk terus berkembang sebagai bank pembangunan daerah yang memberikan kontribusi bagi ekonomi," ujarnya lagi.