Selasa 07 May 2024 21:30 WIB

OJK Sumut: Wawasan Keuangan Penting untuk Kembangkan Desa Wisata

Literasi keuangan masyarakat desa wisata dilakukan rutin via sosialisasi dan edukasi.

Warga berada di dekat poster edukasi waspada fintech ilegal di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Foto: AntANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Warga berada di dekat poster edukasi waspada fintech ilegal di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara menyatakan bahwa wawasan soal keuangan penting dimiliki oleh masyarakat untuk mengembangkan desa wisata.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Sumut Wan Nuzul Fachri di Medan, Selasa (7/5/2024), mengatakan bahwa pengetahuan soal keuangan itu idealnya mulai dari tentang akses hingga soal pembiayaan daring ilegal.

Baca Juga

"Itu mampu menghindarkan masyarakat dari penawaran-penawaran investasi dan pinjaman permodalan ilegal yang menawarkan janji tidak masuk akal," ujar Wan Nuzul.

Dia mengatakan, salah satu upaya OJK Sumut untuk mencerahkan pengetahuan keuangan masyarakat di desa wisata adalah dengan rutin memberikan sosialisasi dan edukasi.

Pada Senin (6/5/2024), OJK Sumut bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) membantu masyarakat Desa Lumban Bulbul, Kabupaten Toba, untuk mendapatkan perluasan akses keuangan mereka.

Desa Lumban Bulbul menjadi satu dari tujuh desa wisata Sumut yang masuk dalam program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).

"Peran pemangku kepentingan untuk memajukan pariwisata di Desa Lumban Bulbul penting. Apalagi, agenda pariwisata nasional dan internasional yang dilakukan pemerintah mampu mendorong sektor pendukung seperti UMKM," kata Wan Nuzul.

Bank Tabungan Negara (BTN) menegaskan siap menyalurkan pembiayaan dengan syarat kelengkapan administrasi serta kejelasan bisnis usaha agar modal yang disalurkan bisa bergerak secara tepat guna dan menguntungkan bagi masyarakat.

Kemudian, Bank Indonesia melalui QRIS pun telah mengimplementasikan sebagai metode pembayaran yang resmi dipakai oleh masyarakat di Desa Lumban Bulbul.

Berdasarkan catatan OJK, ada tujuh desa di Sumut yang telah dilibatkan dalam EKI sejak 2023. Selain Desa Lumban Bulbul di Kabupaten Toba, ada pula Desa Timbang Jaya di Kabupaten Langkat, Desa Lolo Golu di Kabupaten Nias Barat, Desa Sidodadi dan Desa Pematang Johar di Kabupaten Deli Serdang, Desa Budaya Lingga di Kabupaten Karo serta Desa Karang Anyar di Kabupaten Simalungun.

Desa-desa EKI itu diberikan akses terhadap kredit usaha. Pada Januari-September 2023, OJK Sumut menyatakan bahwa tujuh desa wisata EKI mendapatkan total kredit Rp10,9 miliar yang diberikan kepada 1.321 debitur.

Pada periode yang sama pula, ada 84.842 rekening pelajar di tujuh desa wisata itu dengan jumlah tabungan Rp 8,6 miliar.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement