Jumat 03 May 2024 07:18 WIB

Debitur KUR Perempuan Capai 40 Persen di Jabar

Tahun ini ditargetkan penyaluran KUR bisa mncapai Rp 287 triliun-Rp 300 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya saat menjelaskan perluasan program penerima KUR dalam kegiatan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR pada hari Kamis (2/5/2024) di Garut, Jawa Barat.
Foto: Dok: Humas Kemenko Bidang Perekonomian
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya saat menjelaskan perluasan program penerima KUR dalam kegiatan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR pada hari Kamis (2/5/2024) di Garut, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus mendorong dan memperluas penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya mengungkapkan penyaluran KUR khusus di Jawa Barat hampir mencapai Rp 9 triliun sejak awal tahun ini hingga April 2024.  

“Realisasi KUR di Provinsi Jawa Barat dari Januari 2024 sampai dengan 30 April 2024 telah mencapai Rp 8,79 triliun yang diberikan kepada 149.602 debitur,” kata Edy saat ditemui dalam kegiatan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR pada hari Kamis (2/5/2024) di Garut, Jawa Barat. 

Baca Juga

Dia merinci, khusus di Kabupaten Garut, Jawa Barat, realisasi KUR dari Januari hingga 30 April 2024 telah disalurkan sebesar Rp 433,38 miliar. KUR tersebut diberikan kepada 8.034 debitur. 

“Penyaluran KUR berdasarkan sektor ekonomi di Kabupaten Garut didominasi oleh sektor perdagangan sebesar 61,79 persen diikuti industri pengolahan sebesar 14,06 persen, dan sektor pertanian sebesar 10,61 persen,” jelas Edy. 

Pemerintah saat ini juga sudah mendata penerima KUR melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Edy menambahkan hingga April 2024, porsi penyaluran KUR untuk debitur perempuan sendiri mencapai 40 persen dari total debitur KUR.

Dia memastikan, dukungan pemerintah dalam akses pembiayaan formal bagi masyarakat terus digalakkan melalui Program KUR yang inklusif.

“Penyaluran KUR terus diperluas dan dilakukan secara inklusif hingga menjangkau penyandang disabilitas dan pelaku UMKM perempuan,” ungkap Edy.

Dia menambahkan, tahun ini ditargetkan penyaluran KUR bisa mncapai Rp 287 triliun atau hampir Rp 300 triliun. Edy optimistis target tersebut dapat tercapai pada awal September, Oktober, hingga November 2024 sehingga nasabah atau pelaku usaha dapat terlayani. 

Edy menjelaskan, kriteria penerima KUR yakni merupakan nasabah baru. Lalu yang kedua yakni nasabah yang usahanya sudah naik kelas setelah mendapatkan pembiayaan KUR. 

“Nasabah naik kelas itu, apakah tadinya mengakses plafon jumlah tertentu naik ke jumlah tertentu, atau dari supermikro, mikro terkecil atau dari supermikro-mikrokecil langsung ke komersial,“ ungkap Edy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement