Jumat 19 Apr 2024 17:59 WIB

Konflik Iran-Israel Bikin Bursa Saham Anjlok, Ada yang Lebih Parah dari Indonesia

Irvan menegaskan Indonesia tetap harus optimistis menyikapi fenomena yang tersebut.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan memfoto layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan memfoto layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih mengalami penurunan. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy mengatakan peningkatan eskalasi antara Israel dan Iran di respons negatif oleh bursa-bursa di kawasan Asia termasuk Indonesia yahg turun 1,82 persen.

"Berdasarkan data terkini, hampir seluruh bursa Asia mengalami penurunan di antara 0,40 persen hingga 3,31 persen," kata Irvan, Jumat (19/4/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, hal tersebut menunjukkan terdapat beberapa bursa yang turun lebih dalam dari Indonesia seperti Filipina sebesar 1,71 persen. Lalu juga Vietnam yang turun sebesar 1,93 persen, Thailand turun 1,81 persen, dan Jepang sebesar 2,54 persen.

Meskipun begitu, Irvan menegaskan Indonesia tetap harus optimistis menyikapi fenomena yang tersebut. "Akan tetapi kita belum tahu seperti apa kelanjutan pertikaian antara Israel dengan Iran ini," ucap Irvan.

Dia mengungkapkan, BEI berharap kondisi tersebut tidak sampai menimbulkan perang terbuka antara ke dua negara. Dia menuturkan, jika hak tersebut terjadi maka efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain juga.

"Kami tentu akan selalu memantau setiap perkembangan dan berkoordinasi juga dengan OJK dan SRO lain," ujar Irvan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement