Jumat 22 Mar 2024 18:59 WIB

Palmco Regional 3 Riau Manfaatkan Cangkang Sawit untuk Sumber EBT

Palmco Regional 3 memanfaatkan energi biomassa cangkang sawit.

Tumpukan cangkang sawit
Foto: Antara/FB Anggoro
Tumpukan cangkang sawit

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang beroperasi di bidang komoditas perkebunan sawit, PTPN IV PalmCo Regional 3 Riau mendorong perluasan pemanfaatan cangkang sawit sebagai sumber energi baru terbarukan dalam negeri.

PalmCo berkomitmen untuk terus memperluas pemanfaatan sumber energi baru terbarukan sebagai langkah nyata mendukung program pemerintah menuju net zero emissions 2060. "Salah satu di antaranya adalah pemanfaatan biomassa cangkang sawit," kata Region Head PTPN IV PalmCo Regional 3, Rurianto, dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Riau, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, cangkang sawit yang merupakan salah satu produk sampingan yang dihasilkan perusahaan, bisa menjadi andalan sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT). Karena PTPN IV Regional 3 atau yang sebelumnya bernama PTPN V mulai memanfaatkan pembangkit tenaga biogas sebagai sumber energi utama pada boiler pabrik sawit.

Pembangkit tenaga biogas merupakan sebuah teknologi melalui penangkapan gas metan yang dihasilkan limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME). Gas metan itu selanjutnya diolah sedemikian rupa sehingga menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

"Keberadaan PTBg membuat perusahaan beralih dari yang sebelumnya menjadikan cangkang sebagai biomassa untuk boiler menjadi produk sampingan yang bisa dimanfaatkan secara luas," kata dia.

Pada 2023 misalnya, Ruri mengatakan perusahaan menghasilkan 29.592 ton cangkang sawit atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 17.117 ton cangkang sawit. Cangkang sawit tersebut selanjutnya menjadi sumber energi baru terbarukan yang mulai menjadi pengganti bahan bakar fosil di sejumlah daerah di Indonesia.

Selain itu, cangkang itu turut berkontribusi atas efesiensi perusahaan hingga Rp 27,67 miliar sepanjang 2023 atau meningkat sebesar Rp 16,43 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. "Sejalan dengan grand strategy perusahaan untuk menghasilkan produk sustainable plus palm oil yang mulai diimplementasikan sejak 2019, upaya dekarbonisasi dan pemanfaatan renewable energy menjadi salah satu program yang mengalami percepatan," kata dia menjelaskan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement