REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) telah melakukan evaluasi terhadap tes bahasa Inggris untuk program rekrutmen bersama BUMN (BUMN) 2024. Keluhan ini datang dari para peserta RBB tahun lalu yang menilai materi tes bahasa Inggris begitu sulit.
"Kita sangat memperhatikan masukan-masukan yang ramai oleh teman-teman di media, yang menyatakan sulit sekali dan sebagainya," ujar Dharma dalam konferensi pers program RBB 2024 di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Dharma mengatakan tes bahasa Inggris disusun secara spesifik berdasarkan kebutuhan BUMN. Oleh karena itu, RBB pun menetapkan standarisasi tes bahasa Inggris. Dharma mengatakan banyak peserta RBB sebelumnya yang mampu melewati tes bahasa Inggris tersebut. Hal ini merupakan hal yang positif dalam mencari talenta terbaik untuk BUMN.
"Tapi yang kemarin dicatat Pak Menteri, kita lakukan penyesuaian-penyesuaian, mudah-mudahan tahun ini experience-nya lebih bagus," ucap Dharma.
Selain tes bahasa Inggris, Dharma katakan, RBB memberikan kesempatan besar bagi masyarakat dengan ragam usia. Dharma mengatakan RBB 2024 membuka peluang bagi pelamar berusia 25 tahun hingga 35 tahun untuk dapat mendaftar.
"Pak Menteri sudah membuka lebih luas. Sekarang 25 tahun untuk SMA, diploma 27 tahun, sarjana 30 tahun, dan 35 untuk S2. Kalau rata-rata lulus SMA itu mungkin umur 18 tahun, nah sekarang 25 tahun, masih boleh. Jadi 8 tahun setelah lulus SMA masih boleh daftar. Mudah-mudahan ini memberi kesempatan yang lebih baik," kata Dharma.
Ketua Umum FHCI Alexandra Askandar mengatakan evaluasi mengenai tes bahasa Inggris berdasarkan masukan para peserta dari RBB tahun-tahun sebelumnya. Kendati begitu, bukan berarti akan menurunkan standar.
"Karena kita menggunakan tolok ukur. Karena kalau bicara bahasa Inggris ini kan sesuatu yang bersifat umum, bukan hanya di tes RBB. Jadi tentunya hal ini kita akan lihat kembali dan tetap akan memperhatikan kepentingan dari masing-masing BUMN secara keseluruhan," kata Alexandra.