Kamis 21 Mar 2024 16:04 WIB

Pria Kanada dan China Dituduh Jual Data Rahasia Milik Tesla

Pelaku berhasil ditangkap saat polisi menyamar menjadi pembeli data.

Diler utama produsen mobil listrik Tesla di Berlin, Jerman, 13 November 2019.
Foto: REUTERS
Diler utama produsen mobil listrik Tesla di Berlin, Jerman, 13 November 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria asal Kanada dan juga China karena dituduh berusaha mencuri dan menjual data-data rahasia dagang milik Tesla yang dipasarkan ke media digital. Mereka ditangkap di kawasan New York, Amerika Serikat (AS).

Meskipun Departemen Kehakiman belum mengungkapkan nama perusahaan tersebut, berbagai aspek dari kasus tersebut bermunculan. Sehingga banyak yang mengasumsikan bahwa perusahaan yang dimaksud kemungkinan besar adalah Hibar Systems Tesla.

Baca Juga

CarsCoops, pada Kamis (21/3/2024) waktu setempat mengabarkan bahwa perdagangan tersebut berhasil digagalkan ketika seorang petugas penegak hukum menyamar sebagai pembeli dari data-data yang dirahasiakan oleh pabrikan otomotif spesialis mobil listrik tersebut.

Terdakwa, Klaus Pflugbeil adalah orang yang bertemu dengan petugas di Long Island baru-baru ini. Dia, bersama rekannya Yilong Shao, mendirikan perusahaan di China, kemudian berkembang pesat sehingga membuka kantor cabang di berbagai negara seperti di Kanada, Jerman, dan Brasil.

Operasi mereka diduga melibatkan pemanfaatan informasi curian untuk memfasilitasi produksi baterai kendaraan listrik. Kedua pria tersebut diyakini memperoleh informasi tersebut selama mereka bekerja di sebuah pabrikan Kanada yang berspesialisasi dalam pompa penyalur presisi otomatis dan jalur perakitan baterai.

Departemen Kehakiman mengklaim bahwa Pflugbeil dan Shao tidak hanya mendirikan perusahaan mereka yang menggunakan rahasia milik Tesla. Dimana, Tesla telah menginvestasikan setidaknya 13 juta dolar AS untuk pengembangannya, namun juga secara aktif mencari gambar asli tambahan untuk ditiru.

Pihak berwenang lebih lanjut mengklaim bahwa orang-orang tersebut mengetahui apa yang mereka lakukan adalah ilegal, karena pada tahun 2020, Pflugbeil juga pernah mengirimkan serangkaian gambar melalui email ke produsen peralatan untuk memproduksi suku cadang.

Dalam pesan tersebut, ia menulis bahwa informasi tersebut bersifat rahasia, dan gambar-gambar tersebut sama dengan yang dibuat oleh Tesla, kecuali nama perusahaan pemiliknya, dan nomor identifikasi gambar tersebut, yang dibalik begitu saja.

Dengan kejadian tersebut, banyak orang membantu penyelidik untuk menguak kasus tersebut ketika perusahaan mereka memasang iklan online yang menyatakan, “Apakah Anda mencari pompa meteran dan suku cadang (Perusahaan Korban-1)? Tidak perlu mencari lagi.”

“Pencurian rahasia dagang tingkat lanjut yang berkaitan dengan komponen dan perakitan baterai ini menumpulkan keunggulan teknologi Amerika dan Departemen Kehakiman akan meminta pertanggungjawaban mereka yang mencoba menipu potensi ekonomi negara kita dan mengancam keamanan nasional,” kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen dari divisi keamanan nasional Departemen Kehakiman.

Pflugbeil kini menghadapi hukuman maksimal 10 tahun penjara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement