Rabu 20 Mar 2024 13:52 WIB

BUMN Pangan Sebut 2.350 Ekor Sapi Impor Tiba pada Maret

Sebanyak 2.350 ekor sapi hidup tersebut diperkirakan akan jadi 162 ribu ton daging.

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan.
Foto: ANTARA/Andi Firdaus
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan ID FOOD menyebutkan sebanyak 2.350 ekor sapi hidup yang diimpor dari Australia akan tiba pada bulan ini untuk menjaga stok Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan menyampaikan pihaknya mendapatkan tugas importasi sapi hidup sebanyak 20 ribu ekor sepanjang 2024. Namun, untuk kedatangan pada minggu keempat Maret 2024 terdapat sebanyak 2.350 ekor.

Baca Juga

"Yang sudah semua clear secara administrasi dan kita bisa lakukan itu, live cattle (ternak hidup) sehingga itu nanti akan ada kedatangan 2.350 ekor," ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Frans mengatakan sebanyak 2.350 ekor sapi hidup tersebut diperkirakan akan menjadi 162 ribu ton daging sapi. Lebih lanjut, ID FOOD telah meminta diskresi kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan penyembelihan guna memenuhi kebutuhan Lebaran.

Ia menyebutkan Kementan pada dasarnya sudah memiliki ketentuan terkait dengan penyembelihan daging sapi, salah satunya sapi-sapi tersebut harus digemukkan terlebih dahulu selama tiga bulan.

"Kami sudah minta diskresi agar ada sebagian yang disembelih dan Kementan sudah setuju untuk sapi-sapi yang beratnya di atas 500 kilogram disembelih untuk bantu ketersediaan daging segar," katanya.

Sementara itu, Frans menyebut bahwa importasi daging sapi beku dari Brasil akan tiba di Indonesia pada April-Mei 2024 atau setelah Lebaran. Hal ini disebabkan lantaran ID FOOD masih menunggu surat rekomendasi dari Kementan dan izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Selain itu, keterlambatan ini juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lamanya pengiriman barang dari Brasil yang bisa memakan waktu hingga dua bulan.

"Pada saat kita dapat penugasan kan ada beberapa syarat administrasi dari Kementan, perizinan impor dari Kemendag, ini yang sebentar lagi akan keluar. Jadi, itulah kenapa kita tidak bisa mengejar saat Lebaran," ucapnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement