Rabu 13 Mar 2024 20:00 WIB

Kementan Anggarkan Rp 7,74 Triliun Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Refocusing anggaran ini bagian mewujudkan swasembada pangan nasional.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran sebesar Rp 7,74 triliun dari pagu APBN 2024. Anggaran itu guna meningkatkan hasil produksi tanaman padi dan jagung sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan bagi Indonesia.

"Agar target 32 ton beras tercapai Kementerian Pertanian melakukan refocusing anggaran sebesar Rp 7,74 triliun untuk mendukung akselerasi peningkatan produksi padi dan jagung," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara virtual dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga

Amran menyampaikan target produksi komoditas utama di tahun 2024 yakni beras 32 juta ton; jagung 16,6 juta ton; kedelai 0,30 juta ton; cabe 3,05 juta ton; bawang merah 1,74 juta ton; bawang putih 45,91 ribu ton.

Selanjutnya kopi 818 ribu ton; kakao 694 ribu ton; tebu 39,45 jut ton, kelapa 2,9 juta ton; daging sapi/kerbau 405,44 juta ton; dan daging ayam 4 juta ton.

Amran menyampaikan refocusing anggaran yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tidak mengubah total pagu dan komposisi anggaran Kementerian Pertanian.

Dia menyebut telah terjadi pengalihan anggaran Kementan ke Badan Karantina Indonesia sebesar Rp 1,19 triliun, maka total pagu Kementan tahun 2024 menjadi Rp 13,56 triliun.

Dia merinci pagu lokasi anggaran per eselon 1 di antaranya Sekretariat Jenderal Kementan Rp 1,27 triliun; Inspektorat Jenderal Rp 124,24 miliar, Ditjen Tanaman Pangan Rp 4,17 triliun; Ditjen Hortikultura Rp 432,64 miliar.

Selanjutnya Ditjen Perkebunan Rp 710,69 miliar; Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 929,99 miliar; Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp 4,02 triliun; Badan Standardisasi Instrumen Pertanian 923,43 miliar; Badan PPSDM Pertanian Rp 945,91 miliar; Badan Karantina Indonesia Rp 33,3 miliar.

Dalam kesempatan itu, Mentan juga memastikan penambahan pupuk subsidi dari yang tadinya 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, termasuk dari hasil rapat terbatas DPR maupun dari Kementerian Keuangan.

"Ini kabar baik untuk petani dalam ratas (rapat terbatas) dan rakortas (rapat koordinasi terbatas) dinaikkan dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Bapak Presiden sudah setujui, Menteri Keuangan juga sudah setuju. Tinggal kita menunggu SK-nya saja," kata Amran.

Hanya saja, kata Mentan, petani perlu bersabar karena saat ini Surat Keputusannya belum dikeluarkan.

Selain pupuk, Amran memastikan pemerintah juga sudah menyetujui anggaran belanja tambahan (ABT) sebesar Rp 5,8 triliun untuk mengantisipasi dampak El Nino melalui program solusi cepat seperti pompanisasi dan perbenihan.

Sementara itu Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan melalui rapat kerja tersebut pihaknya ingin mendengar penjelasan mengenai program kerja yang telah disusun di setiap eselon 1 Kementerian Pertanian.

"Komisi IV (DPR RI) ingin mendengarkan penjelasan mengenai progres dan output Kementerian Pertanian," kata Sudin.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement