Selasa 12 Mar 2024 22:20 WIB

Pengusaha Penggilingan Padi Sebut Harga Beras di Kulon Progo Turun

Penurunan harga beras sudah sejak dua pekan terakhir karena sudah mulai panen raya.

Pekerja mengemas beras di sebuah lokasi usaha penggilingan padi (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Pekerja mengemas beras di sebuah lokasi usaha penggilingan padi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pengusaha penggilingan padi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan harga beras mulai turun dari Rp 16.000 per kilogram menjadi di bawah Rp 15.000 per kilogram. Sebab beberapa wilayah sudah memasuki masa panen.

Pengusaha penggilingan padi di Kalurahan Tuksono Kapanewon  Sentolo, Lilik di Kulon Progo, mengatakan, penurunan harga sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. "Harga beras sudah turun, yakni di bawah Rp 15.000 per kilogram untuk kualitas medium," kata Lilik.

Baca Juga

Ia mengatakan wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah mulai memasuki masa panen. Begitu juga di wilayah Kulon Progo, DIY.

"Kami menyerap gabah petani, tapi tidak dalam jumlah banyak. Kami takut harga gabah dan padi turun lagi," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo Sudarna mengatakan harga beras di tingkat pedagang pasar rakyat di Kulon Progo sudah turun. Sebelumnya, harga beras di kisaran Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kilogram, sekarang berkisar Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram tergantung kualitas beras.

"Pada awal Ramadhan ini, harga beras mengalami penurunan," kata dia.

Sudarna mengatakan harga komoditas yang mengalami kenaikan harga, yakni daging ayam potong yang kini menyentuh kisaran Rp 40.000 per kilogram dan telur ayam di kisaran Rp 30.000 per kilogram. "Permintaan masyarakat terhadap komoditas tersebut naik," katanya.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disdagin Kulon Progo Endang Zulywanti mengatakan, permintaan masyarakat mulai meningkat mendekati awal Ramadhan. Kondisi ini berpengaruh kepada harga pangan.

"Seperti permintaan telur ayam yang tinggi karena untuk bahan kue Idul Fitri sehingga harganya terkerek naik," kata Endang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement