REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua menyebutkan hingga awal 2024 nilai nominal transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di daerah itu mencapai Rp 716 miliar dengan jumlah transaksi sebanyak tiga juta lebih.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman mengatakan, perkembangan transaksi menggunakan QRIS di Papua diikuti dengan jumlah merchant QRIS hingga Januari 2024 sebanyak 185.592 merchant. "Kota Jayapura merupakan wilayah yang memiliki merchant yang terbanyak di Papua yakni sebanyak 170.542 merchant," katanya.
Menurut Faturahman, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Jayapura sudah semakin banyak yang menggunakan QRIS sebagai upaya dalam memudahkan transaksi nontunai. "Bank Indonesia juga terus mendorong dan mendukung adopsi masyarakat terhadap layanan pembayaran ritel digital melalui pemanfaatan teknologi khususnya QRIS," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk jumlah pengguna QRIS di Papua hingga Februari 2024 sebanyak 2.200 lebih sementara nominal transaksi QRIS hingga kini mendekati Rp 1 triliun atau Rp 716 miliar.
"Sehingga ajang Irian Creative Week yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Dinas Pariwisata setempat merupakan wadah pengembangan kreativitas anak muda di daerah itu," ujarnya.
Dia menjelaskan Irian Creative Week merupakan ajang yang sangat bagus untuk dimanfaatkan sebagai peluang meningkatkan potensi anak muda yang begitu akrab dengan perkembangan teknologi digital.
"Sehingga kami senantiasa mendorong perkembangan anak muda selain dari potensi kreatifitas mereka namun juga peduli terhadap perkembangan digital salah satunya bertransaksi menggunakan QRIS," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan adanya zona QRIS di seluruh ajang yang melibatkan UMKM seperti Irian Creative Week diharapkan dapat memperkenalkan anak muda dan masyarakat secara keseluruhan terhadap ekosistem pembayaran digital yang cepat tepat mudah murah aman dan handal.
"Tetapi juga dapat meningkatkan adopsi teknologi digital menuju smart city dan inklusivitas keuangan di Kota Jayapura," ujarnya.