REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) saat ini masih terus memproses penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Arab Saudi. Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan saat ini masih terus berdiskusi dengan Arab Saudi.
“Tapi mungkin sebelum ke sana (penerapan QRIS di Arab Saudi) kita baru aja tanda tangan dengan Uni Emirat Arab (UEA). Nah ini mungkin bisa steping stone ini duluan,” kata Filianingsih dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Februari 2024, Rabu (21/2/2024).
Untuk itu, Filianingsih memastikan pembahasan akan terus dilakukan dengan Arab Saudi. Selain negara tersebut, dia menuturkan perluasan penggunaan QRIS juga akan menyasar negara lainnya seperti Jepang.
“Berikutnya mungkin dengan Jepang. Mudah-mudahan bisa segera uji coba karena mereka sudah datang ke kita sudah diskusi lebih dalam lagi,” ucap Filianingsih.
Dia menambahkan, dalam proses perluasan QRIS di berbagai negara perlu memperhatikan sejumlah aspek. Filianingsih mengungkapkan, aspek tersebut yaitu MoU antar negara yang bersangkutan, MoU dengan industri terkait, pengembangan interlinking, uji coba, dan baru memasuki implementasi.
Saat ini, QRIS antarnegara sudah bisa digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura. Saat ini Indonesia juga sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Korea Selatan untuk perluasan penggunaan QRIS.