REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi pengendara, istilah blind spot atau titik buta merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah ini dan bagaimana cara menguranginya?
Dilansir Suzuki Indonesia pada Rabu (6/3/2024), blind spot adalah area di sekitar kendaraan yang tidak dapat dilihat oleh pengemudi melalui spion atau kaca depan, maupun dari posisi duduk pengemudi. Titik buta ini menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas, karena pengemudi tidak menyadari keberadaan kendaraan lain di sekitarnya.
Mengapa blind spot penting?
Ketika mengemudi, penting untuk memahami keberadaan titik buta karena dapat mengurangi risiko tabrakan dengan kendaraan lain. Bahkan, 60 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap kendaraan di sekitar.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh blind spot, ada beberapa langkah yang bisa diambil.
1. Mengatur kaca spion
Pastikan kaca spion kendaraan sudah diatur dengan baik sebelum memulai perjalanan. Periksa dan atur posisi spion agar dapat melihat area sekitar dengan jelas. Pengemudi perlu memaksimalkan fungsi dari semua spion yang ada di kendaraan, baik yang berada di samping maupun di dalam.
2. Menambah bagian kaca
Jika dirasa luas area pandangan pengemudi masih kurang, penggunaan kaca tambahan dapat membantu mengurangi blind spot. Pastikan penggunaan kaca tambahan tidak mengganggu visibilitas Anda.
3. Memberi tanda atau peringatan
Pengemudi bisa memberikan tanda kepada pengemudi lain jika melihat kendaraan di sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menyalakan lampu sein atau membunyikan klakson, terutama saat akan melakukan manuver yang berpotensi menimbulkan risiko.
4. Berada di zona terbuka
Hindari berada di antara kendaraan-kendaraan besar, terutama di saat kemacetan lalu lintas. Hal itu dapat meningkatkan risiko terjepit di antara kendaraan. Berada di zona terbuka dapat membantu pengemudi menghindari titik buta yang mungkin terjadi.
Lanjut ke halaman berikutnya....