Rabu 28 Feb 2024 15:59 WIB

Sandiaga Sebut Pariwisata Indonesia Tertinggal dari Malaysia dan Vietnam

Kemenparekraf juga berupaya untuk meningkatkan jumlah ketersediaan tempat duduk.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: Dok Republika
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku industri pariwisata Tanah Air untuk berinovasi guna memperkuat diversifikasi produk sehingga memperkuat daya tarik kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara (wisman). Sandiaga mengatakan dalam beberapa tahun terakhir di kalangan persaingan pariwisata Asia Tenggara, Indonesia masih harus berjuang lebih keras dalam tingkat kunjungan wisatawan mancanegara. 

"Jumlah wisatawan mancanegara kita tertinggal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Tapi kita memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga

Selain diversifikasi produk, Kemenparekraf juga terus berupaya untuk meningkatkan jumlah ketersediaan tempat duduk (seat capacity). Dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, jumlah seat capacity Indonesia memang lebih rendah dimana pada 2023 sebesar 20,1 juta. Sementara negara lainnya seperti Thailand sebesar 37,6 juta, Malaysia 26,2 juta, Vietnam 20,7 juta, dan Singapura sebesar 37 juta. 

"Ini harus kita tingkatkan dengan strategi. Bukan hanya biasa-biasa saja tapi extraordinary agar wisman dapat mengisi setiap seat capacity yang tersedia," ucap Sandiaga. 

Industri juga dapat berkontribusi dalam menyiapkan program yang berkolaborasi dengan maskapai internasional terutama dalam mendorong dibukanya rute-rute baru ke berbagai daerah Indonesia. 

"Kita juga harus terus mendorong agar penerbangan di Indonesia lebih banyak dan menciptakan kebijakan visa yang lebih friendly kepada wisatawan mancanegara," kata Sandiaga.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement