Rabu 21 Feb 2024 15:55 WIB

LPEM: Inflasi Terkendali Akibat Stabilitas Harga Pangan

Peningkatan harga beras masih dipengaruhi oleh El Nino.

Petugas berjalan di dekat tumpukan beras premium yang siap untuk diedarkan di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas berjalan di dekat tumpukan beras premium yang siap untuk diedarkan di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyatakan bahwa terkendalinya inflasi pada Januari 2024, yakni sebesar 2,57 persen, didorong oleh penurunan harga pangan.

“Perlambatan inflasi pada Januari 2024 didorong oleh penurunan kenaikan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau (5,87 persen yoy) pada Januari 2024 dibandingkan pada Desember 2023 (6,18 persen yoy),” ujar Kelompok Kajian Kebijakan Makroekonomi, Keuangan, dan Ekonomi Politik LPEM FEB UI.

Baca Juga

Berdasarkan rilis yang diterima di Jakarta, Rabu (21/2/2024), rata-rata harga eceran beras di pasar tradisional meningkat sebesar 15,82 persen yoy pada Januari 2024, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 16,64 persen yoy. Kenaikan tersebut berkontribusi sebesar 0,57 poin persentase terhadap inflasi pada Januari 2024.

Kelompok kajian tersebut menilai bahwa peningkatan harga beras masih dipengaruhi oleh El Nino. Untuk mengatasi dampak fenomena tersebut, pemerintah pun telah memperpanjang program bantuan pangan hingga Juni 2024.

Selain beras, kenaikan harga bawang putih dan tomat juga mendorong peningkatan inflasi komponen harga yang fluktuatif.

Sementara itu, menurut kelompok kajian LPEM FEB UI tersebut, tingkat inflasi dalam beberapa bulan mendatang akan dipengaruhi oleh peningkatan pengeluaran selama periode libur panjang di bulan Februari 2024 serta harga pangan menjelang Ramadhan akibat naiknya permintaan masyarakat.

Kenaikan permintaan juga diproyeksikan akan terjadi pada kelompok pengeluaran untuk pakaian dan mobilitas masyarakat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

“Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan lebih krusial dalam mengendalikan inflasi, terutama tekanan dari komoditas pangan, mengingat komoditas pangan saat ini memiliki porsi yang lebih besar dari total konsumsi pada SBH (Survei Biaya Hidup),” kata kelompok kajian tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement