Rabu 21 Feb 2024 15:50 WIB

Pemprov DKI Jakarta Distribusi 15 Juta Kilogram Beras ke Ritel Modern

Pendistribusian beras dengan kualitas premium itu akan dilakukan secara bertahap

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas mengemas beras premium di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Sebanyak 15.000 ton beras premium berukuran lima kilogram diedarkan untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi di gerai ritel modern di Jabodetabek. Distribusi beras premium itu ditargetkan mencapai 300.000-500.000 kilogram per hari yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi warga Jabodetabek.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengemas beras premium di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Sebanyak 15.000 ton beras premium berukuran lima kilogram diedarkan untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi di gerai ritel modern di Jabodetabek. Distribusi beras premium itu ditargetkan mencapai 300.000-500.000 kilogram per hari yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi warga Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendistribusikan sebanyak 15 juta kilogram beras pada Rabu (21/2/2024). Pendistribusian itu dilakukan untuk mengatasi kelangkaan beras yang saat ini terjadi.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pendistribusian beras dengan kualitas premium itu akan dilakukan secara bertahap. Beras itu didistribusikan ke berbagai ritel modern di wilayah Jabodetabek. 

"Jadi dua hari kemarin kan memang stok berkurang. Ini sedang proses. Kemarin juga sudah di hari minggu kita cek sudah ada di pasar-pasar modern," kata dia di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (21/2/2024).

Heru menambahkan, saat ini stok beras yang ada di Food Station juga masih dalam keadaan baik. Ia menyebutkan, saat ini stok beras di Food Station ada sekitar 49 ribu ton.

Menurut dia, sebenarnya stok 30 ribu sudah cukup untuk kebutuhan masyarakat. Ketika stok beras sudah lebih dari itu, pasar di wilayah sekitar Jabodetabek tetap akan dilayani pendistribusian. 

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Kita jamin stok beras," kata dia. 

Heru juga mengimbau masyarakat lebih bijak untuk membeli kebutuhan berasnya. Apabila kebutuhan beras hanya 10 kilogram per bulan, beras yang dibeli diimbau sesuai kebutuhan itu.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy Nicholas Mandey mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan pendistribusian hingga panen raya pada akhir Maret 2024. Adapun harga beras itu nantinya akan dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Kami juga sudah berkoordinasi bersama seluruh anggota APRINDO, yaitu Alfamart, Indomaret, Superindo, Hypermart, dan berbagai macam ritel modern lainnya untuk menjaga harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement