REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DKI membukukan laba Rp 1,02 triliun pada kuartal keempat (Q4) yang merupakan laba tertinggi sejak berdiri 1961.
"Pencapaian kinerja ini merupakan salah satu pencapaian (milestone) Bank DKI yang terwujud berkat dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto.
Romy menuturkan, perolehan laba bersih tersebut tumbuh 8,63 persen dibanding periode Q4 2022 sebesar Rp 939,11 miliar. Dia menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih ini juga didorong dari peningkatan pendapatan bunga yang tumbuh 17,82 persen menjadi Rp 5,34 triliun pada Q4 2023 dari sebelumnya Rp 4,53 triliun pada Q4 2022.
Selanjutnya peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar 8,47 persen dari sebelumnya Rp 576,00 miliar pada Q4 2022 menjadi Rp 624,77 miliar pada Q4 2023.
Sepanjang 2023, Bank DKI telah menyalurkan kredit termasuk pembiayaan syariah sebesar Rp52,00 triliun pada Q4 2023 dari Rp48,37 triliun pada Q4 2022 atau tumbuh sebesar 7,50 persen. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan didorong terutama pada segmen kredit ritel yang tumbuh sebesar 49,01 persen menjadi Rp1,93 triliun pada Q4 2023, dari Rp1,29 triliun pada Q4 2022.
Tidak hanya itu, capaian positif juga terjadi pada segmen kredit mikro yang tumbuh sebesar 42,67 persen menjadi Rp3,66 triliun pada Q4 2023, dari posisi Rp2,56 triliun pada Q4 2022. Akselerasi pertumbuhan kredit ritel dan mikro tersebut mendorong peningkatan porsi kredit UMKM secara akumulasi dibanding total kredit Bank DKI hingga mencapai 10,74 persen pada akhir 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,98 persen.
"Peningkatan porsi UMKM ini selaras dengan visi dan misi Bank DKI serta sebagaimana harapan pemegang saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa terus meningkatkan pemberdayaan UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono menjelaskan Bank DKI banyak melakukan pengembangan dan inovasi produk serta layanan berbasis digital melalui JakOne Mobile. Dalam mendorong digitalisasi, Bank DKI juga melakukan berbagai upaya dengan elektronifikasi pembayaran secara terintegrasi pada moda transportasi dan tempat wisata yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Lalu digitalisasi pembayaran pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya hingga berbagai kolaborasi dengan BPD, BUMD dan entitas lainnya.