REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi industri otomotif nasional yang sudah berhasil menaikkan ekspor hingga 100 persen. Keberhasilan itu menurut dia, harus dimanfaatkan agar mampu bersaing dengan negara lain.
"Namun, kita masih kalah dengan Thailand. Maka kami ingin mendorong lagi agar ekspornya makin tinggi dan naik setiap tahunnya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Opening Ceremony Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Airlangga mengatakan, IIMS tahun ini memberikan ruang eksklusif bagi industri otomotif dalam berinovasi dan menampilkan produk unggulannya masing-masing. Dalam IIMS 2024 yang mengusung tema Your Infinite Autotainment Experience, diikuti paling tidak oleh 53 merek kendaraan dan 188 peserta.
Target total transaksi IIMS 2024 diperkirakan sebesar Rp 5,3 triliun dengan menghadirkan sekitar 460 ribu pengunjung pada periode 15-25 Februari 2024. “Semoga acara ini berjalan lancar dan memacu industri otomotif Indonesia untuk lebih proaktif serta progresif memunculkan produk-produk inovatif dengan mengedepankan produk lokal,” tutur dia.
Perlu diketahui, industri pengolahan nasional mencatat pertumbuhan sebesar 4,64 persen year on year (yoy) pada 2023. Industri itu menjadi salah satu penyumbang besar pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan share mencapai sebesar 18,67 persen yoy terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2023.
Sementara, industri alat angkutan sendiri tumbuh 7,63 persen yoy dengan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,49 persen. Kontribusi ekspor produk otomotif nasional juga tercatat cukup signifikan dengan tumbuh 5,96 persen yoy pada 2023, naik jika dibandingkan 2022 yang sebesar 5,14 persen yoy.
Industri otomotif nasional sendiri mampu mencetak penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih secara kumulatif untuk tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit. Sementara, berdasarkan data Gaikindo tercatat sepanjang 2023 penjualan domestik mobil listrik mencapai 17.147 unit dan ekspor mobil listrik sebesar 1.504 unit. Lebih lanjut, penjualan mobil hybrid sepanjang tahun 2023 mencapai sebanyak 54.656 unit dan ekspor mobil hybrid sebesar 27.710 unit.
Presiden Joko Widodo pada kesempatan sama mengatakan, Indonesia memiliki bahan baku nikel dan lain sebagainya untuk baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tersebut. Maka ke depannya akan makin didorong produksi dan penjualan EV tersebut.
Sejumlah insentif juga telah dikeluarkan pemerintah guna mempercepat investasi dan implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia, antara lain yakni Insentif Bea Masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar nol persen. Baik dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) maupun terurai lengkap atau Completely Knocked Down (CKD), serta insentif PPnBM untuk KBLBB roda 4 untuk mempercepat investasi industri KBLBB roda empat di Indonesia.