Selasa 13 Feb 2024 19:27 WIB

Bitcoin Meroket Didorong Optimisme Pelaku Industri Terhadap Iklim Investasi

Kondisi itu jadi momen bagi investor untuk mengoptimalkan peluang dengan tetap bijak.

Sebuah iklan untuk cryptocurrency Bitcoin ditampilkan di sebuah jalan di Hong Kong, pada 17 Februari 2022.
Foto: AP/Kin Cheung
Sebuah iklan untuk cryptocurrency Bitcoin ditampilkan di sebuah jalan di Hong Kong, pada 17 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bitcoin berhasil menembus harga 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp 778 juta (kurs Rp 15.579) untuk pertama kalinya sejak akhir 2021.

Melasir CoinMarketCap, kenaikan ini diikuti dengan menghijaunya sejumlah aset kripto lainnya. Antara lain Ethereum yang terapresiasi di level Rp 41,4 juta atau naik 14,38 persen dalam sepekan. Kemudian, Solana juga naik 18,58 persen dalam sepekan menuju level Rp 2,04 juta.

Baca Juga

Merespon kondisi tersebut, Chief Compliance Officer (CCO) Reku, Robby, mengatakan, kenaikan harga Bitcoin ini juga dibarengi dengan sentimen positif pada iklim investasi secara keseluruhan.

"Momentum dan optimisme yang terbentuk ini menyasar instrumen investasi berisiko tinggi," kata Robby melalui keterangan tulis, Selasa (13/2/2024).

Namun selain pasar kripto, indeks saham AS seperti S&P 500 juga mengalami kenaikan 1,45 persen dalam lima hari terakhir dan 5,37 persen dalam satu bulan terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average juga turut mencapai rekor baru intraday yang didorong oleh saham-saham di sektor teknologi dan keuangan. IHSG juga mengawali pekan ini di zona hijau.

Kondisi itu, lanjut Robby, merupakan momentum bagi investor untuk mengoptimalkan peluang dengan mulai mempertimbangkan instrumen investasi berisiko tinggi. Namun, investor tetap harus bijak dan cermat.

"Bagi para investor yang mungkin belum terlalu familiar dengan instrumen berisiko seperti aset kripto maupun saham, investor dapat mengambil strategi diversifikasi untuk lebih mendistribusikan risiko," ungkap Robby.

Selain itu, investor juga perlu menyesuaikan pemilihan aset pada komposisi portofolionya dengan profil risiko investasinya.

Dalam membantu investor untuk lebih mengenal profil investasinya tersebut, Reku sebagai platform investasi dan jual-beli aset kripto telah menyiapkan sejumlah inisiatif. Pertama, Reku menyediakan fitur Investor Personality Test yang memungkinkan para pengguna mengetahui profil risikonya dan mendapatkan gambaran alokasi portofolio investasinya yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Selain itu, guna memfasilitasi kebutuhan diversifikasi portofolio aset kripto pengguna, Reku juga rutin me-listing koin baru setiap pekan. Penambahan koin secara rutin ini memperluas pilihan pengguna untuk berinvestasi di aset kripto yang lebih beragam.

Investor juga bisa memilih mode Lightning ataupun Pro, yang mana mode Lightning cocok bagi investor pemula dan mode Pro untuk yang sudah berpengalaman. Kedua fitur tersebut hadir untuk mengakomodasi setiap jenis investor dengan biaya (fee) terjangkau yakni 0,1 persen.

Rangkuman profit and loss bisa dipantau secara real-time di fitur Investment Insight, sehingga pengguna dapat memanfaatkan momentum dengan cepat dan cermat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement