Kamis 11 Jan 2024 11:42 WIB

Tok! Amerika Serikat Beri Restu ETF Bitcoin

Sebagian besar ETF bitcoin mulai diperdagangkan di AS mulai esok.

Iklan Bitcoin ditampilkan di sebuah gedung di Hong Kong, pada 18 November 2021.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Iklan Bitcoin ditampilkan di sebuah gedung di Hong Kong, pada 18 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Regulator Sekuritas Amerika Serikat (AS) pada Rabu (10/1/2024) menyetujui exchange traded fund (ETF) bitcoin pertama. Persetujuan ini merupakan titik balik bagi mata kripto terbesar di dunia itu dan juga bagi industri kripto yang lebih luas.

Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengatakan telah menyetujui 11 permohonan, termasuk dari BlackRock (BLK.N), Ark Investments/21Shares (ABTC.S), Fidelity, Invesco (IVZ.N) dan VanEck, meskipun ada peringatan dari beberapa pejabat dan pendukung investor bahwa produk tersebut mengandung risiko.

Baca Juga

Para penerbit ETF kripto tersebut menyebut, sebagian besar produk diharapkan mulai diperdagangkan pada Kamis (11/1/2024) waktu AS. Hal itu diprediksi memicu persaingan sengit untuk mendapatkan pangsa pasar.

Setelah satu dekade dalam proses, ETF kripto adalah pengubah permainan bagi bitcoin, menawarkan investor eksposur terhadap mata uang kripto terbesar di dunia tanpa harus memegangnya secara langsung. Produk baru ini akan memberikan dorongan besar bagi industri kripto yang belakangan dilanda skandal.

"Ini merupakan hal positif yang sangat besar bagi pelembagaan bitcoin sebagai suatu kelas aset," kata Direktur Pelaksana dan Analis Fintech Senior di Rosenblatt Securities, Andrew Bond, dilansir Reuters, Kamis (11/1/2024).

Analis Standard Chartered pekan ini mengatakan ETF dapat menarik 50 miliar dolar AS hingga 100 miliar dolar AS pada tahun ini saja. Analis lain mengatakan arus masuk akan mendekati 55 miliar dolar AS dalam lima tahun. Kapitalisasi pasar bitcoin mencapai lebih dari 913 miliar dolar AS pada hari Rabu, menurut CoinGecko.

Pada Desember 2022, total aset bersih ETF AS mencapai 6,5 triliun dolar AS, menurut Investment Company Institute. Bitcoin terakhir naik 3 persen menjadi 47.300 dolar AS. Mata uang kripto ini telah melonjak lebih dari 70 persen dalam beberapa bulan terakhir sebagai antisipasi ETF, dan mencapai level tertinggi sejak Maret 2022 pada pekan ini.

Keberhasilan dalam memperebutkan arus masuk investasi akan sangat bergantung pada biaya dan likuiditas, kata para analis. Beberapa penerbit ETF kripto memangkas biaya yang diusulkan dalam pengajuan baru pekan ini, termasuk BlackRock dan Ark/21Shares. Biaya tersebut berkisar antara 0,2 persen hingga 1,5 persen, dan banyak perusahaan menawarkan untuk menghapuskan biaya sepenuhnya untuk jangka waktu tertentu.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement