Selasa 06 Feb 2024 01:54 WIB

IPOT Rekomendasikan Tiga Saham Ini Terkait Sentimen Pemilu 2024

IHSG dipengaruhi ketidakpastian hasil Pemilu dan potensi pengunduran Sri Mulyani.

Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Community Lead PT Indoguna Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus  merekomendasikan tiga saham untuk trending tiga hari ke depan terkait adanya sentimen Pemilu 2024.

"Sentimen pesta Pemilu 2024 turut mempengaruhi kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ditutup menguat pada level 7.201 atau naik 1,42 persen pada Jumat lalu sehingga IHSG positif naik 101,7 poin," kata Angga dalam keterangan persnya di Makassar, Senin (5/2/2024).

Baca Juga

Menurut dia, kondisi itu cukup dipengaruhi ketidakpastian hasil Pemilu dan potensi pengunduran Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan akan menghambat aliran dana asing, sementara terkait rilis Data GDP Growth Rate QoQ dan YoY Indonesia, ekspektasi QoQ melemah tapi YoY menguat.

Berkaitan dengan hal tersebut, IPOT merekomendasikan tiga saham untuk trading selama tiga hari perdagangan pada pekan ini, karena ada libur Isra Miraj 1445 H yang jatuh pada Kamis (8/2).

Termasuk cuti bersama Imlek 2024 pada Jumat, (9/2) yakni Buy on Breakout TSPC (Support: 2040, Resistance: 2.250), Buy on Pullback ARKO (Support: 750, Resistance: 820) dan Buy on Breakout PANI (Support: 4.950, Resistance: 5.500).

Selain itu, perdagangan saham juga dipengaruhi oleh sentimen inflasi China yang saat ini masih deflasi.

"Ekspektasi inflation Rare YoY meningkat, tapi MoM masih turun, kalau di atas ekspektasi kemungkinan disambut positif oleh pasar," tegasnya.

Sentimen AS yang wajib diperhatikan Minggu ini yakni PMI jasa yang ekspektasi naik dan neraca dagang yang relatif stabil.

 

*Berita ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang timbul akibat perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Pembaca diharap bijak mengelola keuangannya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement