Senin 05 Feb 2024 17:28 WIB

Rapat Bersama Presiden, Bahlil Ungkap Rencana Investasi Food Estate di Papua

Menurut Bahlil, pembangunan food estate di Papua untuk penanaman tebu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terkait investasi pembangunan food estate di Papua bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/2/2024). Menurut Bahlil, pembangunan food estate di Papua untuk penanaman tebu.

Selain itu, investasi di Papua juga akan dilakukan di sektor pertambangan. "Investasi untuk di Papua, di Merauke ya untuk pembangunan food estate untuk tebu, dan beberapa investasi di sektor pertambangan," kata Bahlil di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengarahkan investasi di Papua ini pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pihaknya pun tengah mengupayakan penyelesaian hak masyarakat adat agar tidak menjadi polemik di kemudian hari.

"Jadi kita clear-kan dulu masyarakat adatnya, kita selesaikan dengan pemda baru kita akan merumuskan apakah ada sebagian yang di KEK, ada sebagian yang di PSN agar semuanya jalan," jelasnya.

Sebab, kata dia, pembangunan infrastruktur KEK masih membutuhkan dana dari pemerintah. Sedangkan jika diarahkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) maka pembangunannya tidak membutuhkan anggaran dari pemerintah, namun langsung dibangun oleh investor.

"Dua-duanya kita jalankan," kata Bahlil.

Menurut Bahlil, jika pembangunan dilakukan sebagai PSN maka akan ada investor yang akan masuk, baik dari perusahaan nasional, Australia, Uni Emirat Arab, serta BUMD. Sedangkan untuk pembangunan KEK akan ada dari investor nasional maupun asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement