REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ingin membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi tidak hanya terkonsentrasi di DKI Jakarta, namun juga menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.
"Kemarin saya dua hari mendampingi Menteri (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) memang selama ini mungkin rekan-rekan tahu bahwa pembangunan-pembangunan itu ya konsentrasinya mungkin di Jakarta," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh memberi sambutan saat media briefing di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (5/2/2024).
Diketahui, Menhub pada Sabtu (3/2) menemani Presiden Joko Widodo meresmikan dua terminal tipe A yang direvitalisasi, yakni Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) dan Terminal Banjar di Kota Banjar, Jabar.
"Ini terbukti dua tempat yang kami kunjungi yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan dan setelah dibangun beda jauh karena kami menang benar-benar membangun. Alhamdulillah, manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat," lanjut dia.
Selanjutnya pada Minggu (4/2), Menhub meninjau Terminal Cicaheum di Kota Bandung serta Terminal Tipe A Guntur Melati dan Stasiun Garut, Kabupaten Garut.
Kemenhub menginginkan masyarakat tidak hanya mengetahui adanya pembangunan infrastruktur transportasi di Jakarta seperti proyek MRT dan LRT, namun pembangunan infrastruktur transportasi lainnya diketahui juga merata di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, ia juga mencontohkan Provinsi Sulut yang juga memperbaiki infrastruktur transportasi, salah satunya Terminal Tipe A Tangkoko, Kota Bitung, Sulut yang berhasil direvitalisasi dan saat ini disebut sebagai terminal serasa bandara.
Terminal itu dilengkapi dengan ruang tunggu dengan pendingin udara, ruang pedagang makanan dan penjual usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Ada juga ruang kesehatan dan laktasi, fasilitas difabel, galeri ATM, mesin antrian, mesin survei kepuasan masyarakat hingga fasilitas protokol kesehatan.
"Di sini juga di Provinsi Sulawesi Utara kami sudah banyak perbaikan-perbaikan ada terminal serasa bandara. Ini membuktikan bahwa pembangunan perhubungan sektor transportasi sudah ke seluruh wilayah Indonesia," kata Amirulloh.
Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) II Sulut Sri Hadianto mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi di Provinsi Sulut sangat penting, apalagi Sulut menjadi salah satu tujuan destinasi wisata favorit di kawasan timur Indonesia.
"Untuk mendukung konektivitas sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan timur Indonesia, beberapa komponen utama perlu menjadi perhatian dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam seperti sisi transportasi, akomodasi, atraksi wisata, fasilitas pelayanan, dan informasi promosi wisata," ucap dia.