REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri berhasil mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2023 dengan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun atau tumbuh 33,7 persen secara year on year (YoY). Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, hal ini menjadi bukti bahwa kepercayaan nasabah kian meningkat kepada perusahaan sepanjang 2023.
Darmawan menyebut kinerja Bank Mandiri mendapat respons positif dari pasar di bursa. Dengan kinerja positif dan inisiatif yang telah Bank Mandiri lakukan pada 2023, Darmawan mengatakan kinerja saham perusahaan naik sebesar 21,9 persen YoY sampai akhir Desember 2023 atau unggul di atas pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 6,2 persen YoY.
"Kinerja keuangan yang baik serta meningkatnya kepercayaan investor merupakan faktor utama peningkatan kinerja saham Bank Mandiri pada 2023," ujar Darmawan saat konferensi pers terkait paparan kinerja kuartal IV 2023 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, kinerja Bank Mandiri yang baik ditopang juga oleh kontribusi anak usaha. Siddik menyampaikan keseluruhan anak usaha secara konsolidasi membukukan laba bersih sebesar Rp 10,6 triliun atau tumbuh 24,7 persen YoY pada 2023.
"Secara total, aset anak usaha tumbuh 14,7 persen YoY, yang didorong Mandiri Utama Finance, Mandiri Tunas Finance, dan BSI yang masing-masing tumbuh 40,4 persen, 25,3 persen, dan 15,7 persen," ucap Siddik.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, pertumbuhan DPK secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 5,78 persen YoY menjadi Rp 1.577 triliun pada 2023. Sigit menambahkan, pertumbuhan DPK ini didorong peningkatan dana murah sebesar 7,05 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 7,92 persen YoY menjadi Rp 585 triliun dan tabungan yang meningkat 6,19 persen YoY menjadi Rp 587 triliun.
Sigit menyampaikan, pertumbuhan tersebut pun turut mendorong komposisi dana murah terus meningkat mencapai 74,3 persen secara konsolidasi dan 79,4 persen secara bank only, serta berkontribusi menjaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) bank only di level yang rendah sebesar 1,75 persen.
"Peningkatan dana murah tidak terlepas dari inisiatif digital Bank Mandiri di sepanjang tahun 2023. Sampai dengan akhir 2023 posisi rasio CASA secara bank only telah menembus 79,4 persen, rekor tertinggi sepanjang sejarah Bank Mandiri," ujar Sigit.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan Bank Mandiri juga terus berkomitmen dalam pembangunan yang mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan dengan penerapan tiga pilar ESG strategi Bank Mandiri, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.
"Hingga akhir Desember 2023, total portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp 264 triliun dengan pangsa pasar yang terus meningkat," kata Alexandra.
Dari jumlah tersebut, lanjut Alexandra, porsi portofolio hijau atau green portofolio telah mencapai Rp 129 triliun naik 21,4 persen YoY dan portofolio sosial menembus Rp 135 triliun meningkat sebesar 10,6 persen dari posisi setahun sebelumnya. Secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil meningkat 15,4 persen dari 2022.
"Pembiayaan hijau telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti renewable energy termasuk pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir," ucap Alexandra.
Alexandra menyampaikan, kenaikan di sektor EBT pada 2023 cukup signifikan, yaitu sebesar sebesar 58,2 persen YoY dari 2022. Alexandra menambahkan, Bank Mandiri juga konsisten mendukung transisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
"Sejalan dengan hal tersebut, Bank Mandiri telah memiliki ESG Desk sebagai point of contact nasabah, khususnya segmen wholesale untuk menyediakan solusi pembiayaan berkelanjutan seperti Green Loan, Sustainability Linked-Loan, maupun corporate-in-transition financing serta sebagai advisor bagi nasabah perseroan dalam pembuatan ESG Framework," kata Alexandra.