Rabu 31 Jan 2024 15:46 WIB

Pengamat: Himbara Masih Miliki Peluang Naikkan Profit di 2024

BRI mencatatkan laba Rp 60,4 triliun pada 2023.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Untuk menjangkau nasabah serta menghasilkan inovasi produk dan layanan inovatif, BRI tetap menjalankan strategi bernama hybrid bank, yakni gabungan layanan fisik dan digital. Cara ini menerapkan digitalisasi proses bisnis internal, namun menjangkau nasabah tetap disesuaikan dengan karakteristik lokal masyarakat.
Foto: Dok BRI
Untuk menjangkau nasabah serta menghasilkan inovasi produk dan layanan inovatif, BRI tetap menjalankan strategi bernama hybrid bank, yakni gabungan layanan fisik dan digital. Cara ini menerapkan digitalisasi proses bisnis internal, namun menjangkau nasabah tetap disesuaikan dengan karakteristik lokal masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) membukukan kinerja cemerlang sepanjang 2023. Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional dampak dari era suku bunga yang tinggi, BRI juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, di tengah suku bunga yang tinggi saat ini membuat net interest margin (NIM) perbankan masih begitu lebar. Sehingga, bank khususnya bank himbara memiliki peluang untuk terus menaikkan profit.

Baca Juga

"Peluang mendapatkan profit tidak hanya dari penyaluran kredit tetapi juga pada penempatan dana di surat utang negara dan instrumen moneter seperti sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI). Jadi kenaikan keuntungan bank besar termasuk himbara adalah sesuatu yg sudah diperkirakan. Hal ini bisa diyakini akan berlanjut pada tahun ini meskipun ada kegiatan pemilu," kata Piter kepada Republika, Rabu (31/1/2024).

Sepanjang 2023, BRI membukukan kinerja cemerlang sepanjang 2023. BRI mencatatkan laba Rp 60,4 triliun pada 2023, kinerja laba BRI secara grup pun tumbuh double digit 17,5 persen.

Keberhasilan BRI juga tak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tumbuh 11,2 persen yakni sebesar Rp 1.266,4 triliun yoy pada Desember 2023. Dari jumlah tersebut, 84,4 persen atau Rp 1.068,7 triliunnya didapatkan dari penyaluran kredit UMKM. Pertumbuhan kredit yang double digit tersebut, lanjut Sunarso, berdampak baik ke pendapatan bunga yang tercatat senilai Rp 188,1 triliun atau naik 16,9 persen secara tahunan (yoy).

Sepanjang 2023, BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio non performing loan (NPL) atau kredit macet sebesar 2,95 persen. Sementara untuk mencatatkan NPL coverage BRI mencatat sebesar 229,09 persen. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI berhasil menghimpun sebesar Rp 1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen secara tahunan. Dari total dana yang dihimpun itu khusus untuk dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) 64,4 persen.

BRI juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai. Tercatat rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) BRI pada akhir Desember 2023 sebesar 84,2 persen. Selain itu, BRI juga mampu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di level memadai sebesar 27,3 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement