Selasa 30 Jan 2024 23:48 WIB

Polbangtan Kementan Tingkatkan Kemampuan Peternak Milenial Jawa Timur

Polbangtan Malang gelar program pelatihan Swadaya bagi 34 peternak kambing domba

Pelatihan Swadaya bertajuk Tingkatkan Kesehatan Hewan Ternak dan Pembuatan Jamu Ternak di Pasuruan digelar Kementerian Pertanian melalui PPIU Jatim bersama Koperasi Petani Milenial Pasuruan di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Tutur, Sabtu (27/1/2024) sebagai bagian dari upaya Kementan untuk mendukung terbentuknya 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025 melalui Program YESS.
Foto: dok istimewa
Pelatihan Swadaya bertajuk Tingkatkan Kesehatan Hewan Ternak dan Pembuatan Jamu Ternak di Pasuruan digelar Kementerian Pertanian melalui PPIU Jatim bersama Koperasi Petani Milenial Pasuruan di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Tutur, Sabtu (27/1/2024) sebagai bagian dari upaya Kementan untuk mendukung terbentuknya 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025 melalui Program YESS.

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN - Sebanyak 34 peternak kambing dan domba di Kabupaten Pasuruan mengikuti Pelatihan Swadaya  yang digelar Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit Jawa Timur (PPIU Jatim) dari Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme (YESS) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peternak merawat kesehatan ternak mereka.

Pelatihan Swadaya bertajuk Tingkatkan Kesehatan Hewan Ternak dan Pembuatan Jamu Ternak di Pasuruan digelar Kementerian Pertanian melalui PPIU Jatim bersama Koperasi Petani Milenial Pasuruan di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Tutur, Sabtu (27/1/2024) sebagai bagian dari upaya Kementan untuk mendukung terbentuknya 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025 melalui Program YESS.

Kegiatan pelatihan diinisiasi Klaster Domba Kambing (Doka) Kabupaten Pasuruan bersama Koperasi Petani Milenial Pasuruan didukung Polbangtan Malang dengan melibatkan dua dosen yakni drh Intan Galuh Bintarim dan drh Nurdianti

serta penyuluh BPP Tutur, yang merupakan Business Development Service Provider [BDSP] dari PPIU Jatim.

Tujuan pelatihan, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peternak dalam merawat kesehatan hewan ternak mereka, sekaligus memberikan pemahaman tentang penggunaan jamu ternak untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan ternak.

Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera beralih pada generasi milenial. Pasalnya, Mereka yang akan meneruskan estafet pembangunan sektor pertanian.

“Sistem pertanian kita saat ini beradaptasi dengan era 4.0, generasi milenial yang akrab dengan inovasi teknologi dalam era 4.0. Kita akan cetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang generasi milenial yang didorong untuk mengambil peran, khususnya di sektor pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.

Peternak Milenial

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa tujuan pelatihan, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam merawat kesehatan hewan ternak mereka.

"Juga memberikan pemahaman tentang penggunaan jamu ternak untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan ternak," katanya.

Sementara Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri bahwa Program YESS terus berupaya mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi.

"Pengembangannya, mengedepankan kolaborasi bersama berbagai pihak khususnya pemerintah daerah seperti dilakukan di Pasuruan," katanya.

Menurutnya, kegiatan pelatihan diikuti 34 peternak kambing dan domba dari enam kecamatan di Kabupaten Pasuruan yakni Kecamatan Tutur, Kraton, Beji, Purwosari, Prigen dan Pasrepan.

Ketua Klaster Kambing Domba yang juga pengurus koperasi mengapresiasi dukungan Polbangtan Malang dan PPIU Jatim bagi pengetahuan dan keterampilan peternak.

"Kami senang melihat antusias para peternak yang ikut pelatihan. Kesehatan ternak adalah aspek krusial bagi usaha peternakan. Kami berharap kegiatan pelatihan memberikan manfaat bagi pengembangan usaha peternak," katanya.

Dia mengapresiasi kehadiran dosen Polbangtan Malang yang merupakan dokter hewan sebagai narasumber utama, drh Intan Galuh Bintarim dan drh Nurdianti, telah tersampaikan materi dengan pendekatan praktis dan interaktif.

Materi pelatihan terkait teknik pemeliharaan kesehatan, identifikasi penyakit umum dan cara membuat jamu ternak tradisional yang efektif dan efisien. Hal itu diakui peternak Syaifudin bahwa pelatihan membantunya mengetahui lebih banyak cara menjaga kesehatan domba dan kambing.

"Pelatihan merupakan bagian dari upaya Klaster Doka untuk memberdayakan peternak lokal melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk menggenjot produktivitas usaha peternakan," kata Syaifudin.

Acep Hariri menambahkan, semangat kolaborasi Koperasi Petani Milenial Pasuruan dan Polbangtan Malang diharapkan dapat terus mendukung perkembangan sektor peternakan di Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement