Jumat 26 Jan 2024 20:24 WIB

Bursa Imbau Investor Tetap Rasional di Tengah Dinamika Politik

Jeffrey Hendrik mengimbau pelaku pasar tetap bersikap rasional.

Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengimbau pelaku pasar tetap bersikap rasional di tengah dinamika pasar seiring pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.

“Kita bersama-sama menyampaikan kepada publik untuk selalu mengambil keputusan investasi secara rasional, itu yang paling penting. Dan untuk bisa mengambil keputusan secara rasional tentu dibutuhkan skill dan dibutuhkan data,” ujar Jeffrey dalam Edukasi Wartawan terkait Investasi Pasar Modal di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Menurutnya, pelaku pasar perlu tetap menjaga rasionalitas di tengah kondisi pasar seperti apapun, baik sideways (mendatar), menguat maupun melemah.

“Jadi, rasionalitas harus dijaga dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi market sideways, market bearish, maupun market bullish. Orang kadang-kadang menjadi lengah justru pada saat market bullish,” ujar Jeffrey.

Jeffrey menjelaskan adanya notifikasi khusus, papan pemantauan khusus, hingga Unusual Market Activity (UMA) dan yang lainnya, merupakan upaya perlindungan terhadap investor. “Ada notifikasi khusus, UMA, papan pemantauan khusus, dan macam-macam lainnya itu adalah bagian dari perlindungan investor yang kita lakukan,” ujar Jeffrey.

Sepanjang tahun ini, BEI optimistis Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di pasar saham Indonesia dapat mencapai senilai Rp12,25 triliun. BEI optimistis peningkatan RNTH tahun ini akan dipengaruhi oleh meningkatnya supply and demand seiring meningkatnya jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor di pasar modal Indonesia.

Hingga 25 Januari 2024, BEI mencatat terdapat 25 perusahaan berada dalam pipeline (antrian) pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Hingga periode ini, sebanyak delapan perusahaan telah mencatatkan saham perdana di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp 1,36 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement