Kamis 25 Jan 2024 09:53 WIB

IHSG Berpotensi Mendatar Jelang Rilis Data Perekonomian AS

IHSG dibuka melemah 12,29 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.215,53.

Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/1/2024), berpotensi bergerak sideways (mendatar) menjelang rilis data-data perekonomian Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka melemah 12,29 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.215,53. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,80 poin atau 0,29 persen ke posisi 963,44.

Baca Juga

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways menunggu data ekonomi GDP US dan Core PCE US yang akan rilis dalam pekan ini. Level resistance 7.280- 7.320 dan support 7.150- 7.200,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Dari mancanegara, AS akan melaporkan data Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) dan Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index secara berurutan masing-masing pada Kamis (25/01) dan Jumat (26/01) pekan ini.

Pergerakan indeks di Asia didukung oleh optimisme bahwa pemerintah China akan menawarkan dukungan untuk pasar saham, dimana Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Senin (22/01), menegaskan perlunya kebijakan yang lebih nyata untuk menopang pasar saham dan meningkatkan tingkat kepercayaan investor.

Neraca perdagangan Jepang tercatat surplus 62,1 miliar dolar AS, dibandingkan defisit 122,1 dolar AS. Selain itu, investor berfokus pada rilis data Manufacturing PMI zona Euro, Jerman, Perancis, dan Inggris yang diumumkan Rabu (24/01) waktu setempat, menjelang pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB).

Sementara itu, Indeks utama Wall Street mayoritas menguat pada Rabu (24/1/2024), dimana S&P 500 pecah rekor tertinggi sepanjang masa lagi, ditopang melonjaknya saham Netflix yang memimpin reli perusahaan teknologi.

Indeks S&P 500 naik tipis 0,08 persen, Nasdaq naik 0,36 persen dibantu oleh reli teknologi. Sementara, Dow Jones tergelincir 0,26 persen, dirugikan oleh penurunan lebih dari 2 persen saham Verizon dan 3M, sehari setelah kedua perusahaan tersebut melaporkan kinerjanya

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 193,00 atau 0,53 persen ke 36.033,50, indeks Hang Seng menguat 63,09 poin atau 0,40 persen ke 15.962,96, indeks Shanghai menguat 28,36 poin atau 1,01 persen ke 2.849,13, dan indeks Strait Times melemah 5,02 poin atau 0,16 persen ke 3.148,31.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement