Kamis 25 Jan 2024 03:29 WIB

Daihatsu Tarik 322 Ribu Kendaraan Akibat Skandal Keselamatan

Daihatsu berencana mengoperasikan kembali pabriknya bulan depan.

Kementerian Transportasi Jepang  Selasa (16/1/2024) mencabut sertifikasi keselamatan tiga model Daihatsu setelah memanipulasi uji keselamatan tabrakan.  Model yang dicabut sertifikasi keselamatannya adalah Daihatsu Grand Max, TownAce milik Toyota, dan Bongo milik Mazda Motor.
Foto: Youtube MBS News
Kementerian Transportasi Jepang Selasa (16/1/2024) mencabut sertifikasi keselamatan tiga model Daihatsu setelah memanipulasi uji keselamatan tabrakan. Model yang dicabut sertifikasi keselamatannya adalah Daihatsu Grand Max, TownAce milik Toyota, dan Bongo milik Mazda Motor.

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO--Daihatsu Motor Co memberi tahu Kementerian Transportasi Jepang pada Rabu (24/1/2024) bahwa pihaknya akan menarik total sekitar 322.700 kendaraan dari dua model karena mungkin tidak memenuhi standar keselamatan karena sistem penguncian pintu yang rusak.

Ini adalah penarikan pertama atas skandal penipuan uji keselamatan yang dilakukan pabrikan mobil tersebut. Perusahaan telah didesak oleh kementerian untuk segera menarik kembali kendaraan jika diperlukan.

Baca Juga

Cacat ini terungkap saat Daihatsu meninjau pengujian keselamatan kendaraannya, yang dipicu oleh kesimpulan dari panel pihak ketiga. Dari hasi panel pihak ketiga itu terungkap kecurangan uji keselamatan selama puluhan tahun.

Produsen mobil tersebut akan mengganti bagian pintu model Cast dan Pixis Joy yang diproduksi antara Agustus 2015 dan Juni 2023 untuk mengatasi cacat yang dapat mencegah pintu terbuka jika terjadi kecelakaan. Model terakhir dijual dengan merek Toyota.

Skandal penipuan uji kendaraan membuat Daihatsu menghentikan seluruh pengiriman kendaraan di dalam dan luar negeri. Namun, perusahaan ini kembali beroperasi di Indonesia dan Malaysia beberapa hari kemudian, dengan persetujuan dari otoritas setempat.

Produsen kendaraan kecil ini telah menghentikan produksi di keempat pabrik perakitan kendaraan domestiknya namun mempertimbangkan untuk melanjutkan produksi kendaraan komersial di pabriknya di Kyoto pada pertengahan Februari 2024.

 

sumber : Kyodo/Jiji.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement