Rabu 24 Jan 2024 10:24 WIB

IHSG Menguat Jelang Rilis Data PMA Dalam Negeri

IHSG dibuka menguat 4,31 atau 0,06 persen ke posisi 7.260,54.

Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada perdagangan perdana di tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka mengalami penurunan sebesar 0,14 persen atau 5,4 poin ke level 7.266.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada perdagangan perdana di tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka mengalami penurunan sebesar 0,14 persen atau 5,4 poin ke level 7.266.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak menguat menjelang rilis data Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia sepanjang tahun 2023.

IHSG dibuka menguat 4,31 atau 0,06 persen ke posisi 7.260,54. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,68 poin atau 0,07 persen ke posisi 972,45.

Baca Juga

“Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil dan terkendali diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG dalam jangka pendek," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati rilis data PMA Indonesia sepanjang tahun 2023 oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini pukul 10.00 WIB, dimana realisasi investasi asing tercatat meningkat 5,3 persen quartal to quartal (qtq), dibandingkan pada kuartal sebelumnya .

Dari mancanegara, pelaku pasar mengharapkan penurunan suku bunga acuan mulai Maret 2024, dengan konsensus memperkirakan sekitar 40 persen kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024.

Selain itu, fokus pasar tertuju pada rilis PMI Manufaktur Amerika Serikat (AS) pada Januari 2024, yang diperkirakan akan turun ke 50,3, dari posisi sebelumnya 50,9.

Sementara itu, bursa saham AS bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa (23/01) di tengah prospek suku bunga The Fed.

Indeks S&P 500 naik 0,29 persen ke level 4.864,59, naik ke rekor tertinggi dalam tiga sesi beruntun. Nasdaq naik 0,43 persen menjadi 15.425,95, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,25 persen menjadi 37.905,45.

Dari Asia, Bank sentral Jepang (BoJ) kembali memutuskan menahan suku bunga jangka pendeknya di level minus 0,1 persen dan imbal hasil obligasi 10 tahun di sekitar 0 persen, serta mempertahankan batas atas 1 persen untuk imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 222,50 atau 0,61 persen ke 36.295,10, indeks Hang Seng menguat 235,97 poin atau 1,54 persen ke 15.589,96, indeks Shanghai menguat 12,79 poin atau 0,46 persen ke 2.783,77, dan indeks Strait Times menguat 5,94 poin atau 0,19 persen ke 3.141,19.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement