REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, kendaraan listrik di Indonesia akan semakin masif.
Sepanjang 2023, penjualannya mencapai sebesar 17 ribu unit, sedangkan bila termasuk kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) dan hibrida maka angkanya mendekati 80 ribu. Ekspor mobil listrik sebanyak 1.504 unit, penjualan hibrida 54.656 unit dengan ekspor 27.310 unit.
"Informasi yang kami dapatkan dari perbincangan dengan eksekutif BYD bahwa nilai investasi mereka mencapai 1,3 miliar dengan kapasitas produksi 150 ribu unit," kata Airlangga dalam sambutannya lewat sebuah video yang diputar pada peresmian peluncuran jenama dan produk kendaraan berbasis baterai di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Airlangga juga berharap mobil berbasis baterai yang diluncurkan hari ini dapat mendorong agar mobil listrik akan semakin digemari oleh masyarakat Indonesia. Pemerintah, Airlangga melanjutkan, juga terus mendorong insentif termasuk bea masuk roda empat sebesar 0 persen dalam bentuk CBU dan CKD serta insentif PPnBM untuk roda empat dalam percepatan mobil listrik.
"Pemerintah terus mendorong BYD untuk dapat meningkatkan konten lokal sehingga tentu dapat mendorong daya saing industri dan melakukan integrasi," kata Airlangga mengakhiri penjelasan.