REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penyaluran bahan bakar gas (BBG) mengalami peningkatan sebesar 63 persen selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Penyaluran bahan bakar gas atau BBG sebesar 496.284 LSP (Liter Secara Premium) naik 63 persen dari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam keterangan dikutip di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Dia menyampaikan selama Posko Satgas diaktifkan pada 15 Desember 2023 hingga Januari 2024, volume rata-rata kegiatan yaitu usaha niaga gas sebesar 879 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) atau turun 8,4 persen dibandingkan kondisi normal dan naik 3,5 persen dari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Selanjutnya, pengangkutan gas melalui pipa sebesar 2.490 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau turun 5,1 persen dari kondisi normal dan naik 4,1 persen dari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Berikutnya, pengangkutan minyak mentah sebesar 164.049 barel setara minyak per hari (BOPD) naik 7 persen di periode yang sama dari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
“Untuk sektor gas bumi, selama posko nasional berlangsung tidak mengalami kendala dan dalam keadaan aman,” ucap Erika.
Dia menuturkan bahwa secara umum selama periode Natal dan tahun baru subholding gas Pertamina telah berhasil menyalurkan gas dan Liquefied Natural Gas (LNG) kepada 3.019 pelanggan komersial industri.
Berikutnya penyaluran gas dan LNG kepada 1967 pelanggan kecil, atau mengalami kenaikan 13,71 persen bila dibandingkan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, dan 834.165 pelanggan rumah tangga atau naik 6 persen dari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Lalu, pembangkit listrik termasuk PLN grup secara handal melalui lebih dari 31.705 km jaringan pipa gas bumi, 3 LNG terminal terbesar di Indonesia, belasan Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU).
Ia mengatakan penyaluran gas tertinggi terjadi pada pada H-4 Natal sebesar 1.078 BBTUD dan penyaluran niaga gas pada 25 Desember 2023 sebesar 680 BBTUD dan 1 Januari 2024 sebesar 590 BBTUD.
“Perubahan volume penyaluran gas bumi pada periode Natal dan tahun baru ini dimitigasi dengan manajemen linepack untuk optimalisasi penyaluran gas sehingga energi gas bumi dapat dirasakan oleh masyarakat dengan nyaman dan aman,” kata Erika.