REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengakhiri 2023, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan 7.146.105 Nomor Induk Berusaha (NIB). Penerbitan melalui sistem Online Single Submission (OSS).
Komposisi NIB itu terdiri atas usaha mikro sebanyak 6.887.479. Lalu disusul usaha kecil sebanyak 187.402 NIB, usaha menengah 23.350, dan 47.874 usaha besar.
Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi atau BKPM Tina Talisa mengapresiasi seluruh pelaku usaha yang telah melakukan pengurusan perizinan berusaha melalui sistem OSS berbasis risiko. Sistem ini merupakan implementasi UU Cipta Kerja guna memberikan kemudahan berusaha.
"Pengurusan NIB yang sepenuhnya online ini tidak bisa berjalan tanpa kesediaan dan pemahaman para pelaku usaha. Para pelaku UMK (usaha mikro dan kecil) yang sangat mendominasi dalam penerbitan NIB ini betul-betul luar biasa," ujar Tina dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (1/1/2024).
Kementerian Investasi, kata dia, juga mendapat banyak masukan dari pelaku usaha dalam penyempurnaan sistem OSS agar semakin mudah digunakan.
Jumlah NIB yang diterbitkan melalui sistem OSS mengalami peningkatan signifikan pada 2023. Tercatat lebih dari dua juta NIB terbit sejak peringatan dua tahun sistem OSS berbasis risiko pada Agustus 2023 lalu. Sebagai perbandingan, sepanjang 2022 sistem OSS menerbitkan sebanyak 2.461.775 NIB.
Itu artinya, dalam lima bulan terakhir bisa hampir menyamai penerbitan NIB pada 2022. "Pencapaian ini kami maknai sebagai bentuk kesadaran pelaku usaha untuk menjadi formal dan merupakan suatu bentuk peningkatan kepercayaan kepada pemerintah," ujar Tina.
Selama tersedia koneksi internet, lanjut Tina, pelaku usaha bisa mengurus NIB dari mana pun mereka berada. Jadi tidak perlu lagi datang ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk bertemu banyak petugas.
Ia tidak memungkiri layanan konsultasi, baik tatap muka maupun digital, selalu dibutuhkan. Itu bertujuan membantu penanganan pertanyaan dan atau hambatan teknis yang ditemui pelaku usaha.
"Saat ini OSS menerbitkan rata-rata 13 sampai 15 ribu NIB setiap hari. Bahkan di waktu tertentu bisa lebih dari 50 ribu NIB dalam sehari," ungkapnya.
Sementara, lanjut dia, layanan kontak pusat atau contact center biasanya menerima sekitar 500 panggilan telepon, seribu pesan WhatsApp, dan seribu email per hari. Artinya kira-kira 15 persen dari total NIB yang terbit.
"Jadi sebetulnya sebagian besar pelaku usaha bisa memproses mandiri hingga NIB miliknya terbit," kata Tina.
Sampai 29 Desember 2023, lima provinsi dengan penerbitan NIB terbanyak yaitu Jawa Barat 1.276.268 NIB, Jawa Timur 1.101.689 NIB, Jawa Tengah 835.287 NIB, DKI Jakarta 596.518 NIB, dan Banten 347.456 NIB.