Kamis 14 Dec 2023 22:20 WIB

ADB Masih Diskusikan untuk Danai Jalur MRT Timur-Barat

MRT Timur-Barat 84,1 km dari Balaraja, Banten hingga Cikarang di Jawa Barat.

Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan MRT Fase 2 di kawasan Glodok, Jakarta, Ahad (10/12/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan MRT Fase 2 di kawasan Glodok, Jakarta, Ahad (10/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asian Development Bank (ADB) masih terus melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia terkait rencana pembiayaan pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) koridor Timur-Barat di Ibu Kota Jakarta, kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga.

"Kami sedang berdiskusi secara aktif untuk membantu mereka dalam hal pendanaan dan bantuan teknis," kata Tominaga dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga

MRT koridor Utara-Selatan sudah beroperasi sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI Jakarta. MRT mencatat rata-rata penumpang harian mencapai 100 ribu orang per hari.

MRT Jakarta memperluas proyek MRT yang mencakup pembangunan jalur sepanjang 15,7 kilometer dari Bundaran HI hingga Ancol Barat. Pembangunan ini dibagi menjadi dua fase, yakni fase 2A dan 2B.

Saat ini sedang dibangun fase 2A yang meliputi jalur Bundaran HI sampai Kota. PT MRT Jakarta menargetkan jalur ini dapat beroperasi antara 2028 atau 2029. Adapun fase 2B akan dibangun untuk jalur Kota hingga Ancol Barat.

Sementara itu, MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Banten hingga Cikarang di Jawa Barat. Fase 1 Tahap 1 MRT koridor Timur-Barat akan meliputi jalur dari Tomang di Jakarta hingga Medan Satria di Bekasi.

Fase 1 Tahap 1 MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari delapan stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Koridor ini juga akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun.

Pada bulan lalu, Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menandatangani risalah pembahasan penilaian (minutes of discussion/ MoD of appraisal mission) proyek MRT koridor Timur-Barat Fase 1 Tahap 1.

JICA merupakan lembaga bantuan pembangunan resmi Pemerintah Jepang yang berfokus pada penyediaan bantuan keuangan dan teknis kepada negara-negara berkembang untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosial. JICA juga merupakan salah satu pihak yang berkomitmen untuk membantu pembangunan infrastruktur transportasi massal di Indonesia, termasuk MRT.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement