Rabu 13 Dec 2023 13:55 WIB

Meski Investor Wait and See, Lelang SUN Terakhir 2023 Tetap Tembus Rp 41,18 Triliun

Minat investor asing pada lelang SUN mencapai Rp 9,08 triliun

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang surat utang negara pada akhir 2023.
Foto: Republika
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang surat utang negara pada akhir 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang surat utang negara pada akhir 2023. Adapun total penawaran yang masuk pada lelang kali ini sebesar Rp 41,18 triliun. 

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil lelang surat utang negara dua pekan sebelumnya sebesar Rp 48,71 triliun.

“Dari ketujuh seri SUN tersebut, ada dua seri surat perbendaharaan negara dan lima seri obligasi negara. Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp 19 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan 2023, dan kondisi APBN terkini," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/12/2023).

Deni menyampaikan lelang penerbitan surat utang negara pada Selasa (12/12/2023) kemarin merupakan lelang surat utang negara terakhir pada 2023 sesuai dengan kalender penerbitan surat berharga negara 2023.

Menurut Deni minat investor pada lelang surat utang negara terakhir tahun 2023 hari ini relatif baik ditengah sikap investor menunggu keputusan tingkat suku bunga acuan the Fed, BOE, dan ECB yang dijadwalkan pada 14 Desember 2023 waktu Indonesia. Hal ini tecermin masih tingginya jumlah incoming bids sebesar Rp 41,18 triliun atau 2,17 kali dari target indikatif yang telah diumumkan. 

Selain itu, kinerja APBN yang baik menjadi faktor pendukung positif lelang surat utang negara. Deni menyebut minat investor pada seri surat utang negara tenor menengah sampai panjang masih kuat. Hal ini tecermin dari jumlah penawaran pada seri surat utang negara tenor enam dan 11 tahun yang masih dominan dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 20,52 triliun atau 49,82 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp 11, 6 triliun atau 61,1 persen dari total awarded bids.

Adapun minat investor asing pada lelang surat utang negara kemarin masih solid dengan jumlah incoming bids sebesar Rp 9,08 triliun. Mayoritas incoming bids investor asing tersebut berada pada seri surat utang negara tenor enam tahun sebesar Rp 5,13 triliun atau 56,52 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 2,3 triliun atau 12,11 persen dari total awarded bids.

Deni menyebut membaiknya kondisi pasar surat berharga negara domestik dalam beberapa minggu terakhir mendorong penurunan weighted average yield obligasi negara yang dimenangkan pada lelang surat utang negara hari ini sebesar satu hingga 10 bps dari level weighted average yield obligasi negara yang dimenangkan pada lelang surat utang negara sebelumnya, sehingga pemerintah memperoleh borrowing cost yang lebih kompetitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement