REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (6/12/2023) ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 13,45 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.087,40. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,95 poin atau 0,42 persen ke posisi 936,79.
“Bursa Asia menguat setelah meningkatnya spekulasi akan puncak suku bunga di beberapa negara dan menurunkan yield obligasi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dari Jepang, yield obligasi bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak pertengahan Agustus yaitu 0,62 persen, mengikuti penurunan pada yield obligasi Amerika Serikat (AS). Menurut probabilitas, penurunan suku bunga AS akan terjadi pada Maret 2023 dengan besaran probabilitas 64 persen.
Dolar AS dibandingkan mata uang utama lainnya juga bangkit dari level terendahnya selama hampir empat bulan, dimana indeks dolar AS pada hari ini stabil di sekitar 103,95 dibandingkan dengan titik terendah pada pekan lalu yaitu di level 102,46. Selain itu, pelaku pasar menantikan data perdagangan Australia dan China pada esok hari.
Dari dalam negeri, pelemahan terjadi akibat turunnya harga saham sektor teknologi karena aksi profit taking setelah terjadi penguatan beberapa waktu yang lalu.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 2,83 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 2,78 persen dan 0,39 persen.
Sedangkan, delapan sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 2,99 persen, diikuti sektor properti dan sektor keuangan yang masing-masing turun sebesar 1,36 persen dan 0,73 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GZCO, BRPT, PTRO, MUTU dan TPIA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni STRK, SMIL, GOTO, IRRA dan WIKA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.435.581 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 44,22 miliar lembar saham senilai Rp 16,52 triliun. Sebanyak 221 saham naik, 355 saham menurun, dan 191 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 670,09 poin atau 2,04 persen ke 33.445,89, indeks Hang Seng menguat 135,39 poin atau 0,83 persen ke 16.463,26, indeks Shanghai melemah 3,37 poin atau 0,11 persen ke 2.968,93 indeks Strait Times menguat 10,08 poin atau 0,33 persen ke 3.087,24.