Senin 04 Dec 2023 16:33 WIB

Percepat Tanam Padi, Kementan Kembali Gandeng TNI Dampingi Petani  

Berkat bantuan prajurit Babinsa, Indonesia bisa mencapai swasembada beras.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto melakukan penandatangan Nota Kesepakatan (MoU) Kementerian Pertanian (Kementan) dengan TNI tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto melakukan penandatangan Nota Kesepakatan (MoU) Kementerian Pertanian (Kementan) dengan TNI tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) kembali meneken kerja sama pembangunan pertanian dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Jakarta, Senin (4/12/2023). Adapun salah satu poin dari kerja sama tersebut yakni pendampingan para petani di lapangan oleh para prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa). 

“Kenapa kita kerja sama? Itu karena PPL (penyuluh pertanian lapangan) hanya 40 ribu orang, kebutuhan kami 74 ribu orang, mungkin sekarang 80 ribu orang, hanya separuh dari kebutuhan dan ada moratorium. Jadi kami gunakan yang ada. Babinsa luar biasa bantuannya dan tidak bisa kita mungkiri,” kata Amran sambutannya.

Baca Juga

Menurutnya, berkat bantuan prajurit Babinsa, Indonesia bisa mencapai swasembada beras secara total pada tahun 2017, 2019, dan 2020. Memasuki 2023, situasi perberasan dalam negeri kembali dihadapkan pada tantangan kemarau dan juga berimbas pada dibukanya keran impor beras. 

Hingga kini, Amran menyampaikan, curah hujan di wilayah sentra pertanaman masih cukup terbatas meski sebagian daerah sudah memasuki musim hujan.

Kondisi tersebut tidak terlepas dari musim kemarau El Nino yang melanda Indonesia tahun dan masuk pada kategori Gorila El Nino atau tingkatan terparah. Alhasil, lahan-lahan sawah yang saat ini bisa ditanami hanya yang masuk dalam wilayah irigasi. 

“Dalam kondisi iklim ekstrem saat ini, TNI turun tangan untuk membantu menengahi pangan dan itu masih berlaku sampai sekarang sehingga kita selalu kerja sama dengan TNI. Sekarang iklim sangat ekstrem dan mengkhawatirkan,” ujarnya. 

Selain pendampingan oleh Babinsa, kerja sama tersebut juga meliputi pemanfaatan lahan-lahan TNI untuk kegiatan pertanian. Panglima Jenderal TNI, Agus Subiyanto, menyampaikan, sejak okupansi dari penjajahan Belanda, TNI memiliki banyak lahan-lahan tidur. Hanya saja, lahan-lahan yang berada di wilayah perkotaan telah banyak digunakan untuk masyarakat sebagai tempat tinggal hingga saat ini.

“Itu baru di kota, kalau di wilayah-wilayah kita bisa paparan tersendiri terutama lahan Angkatan Darat itu banyak sekali. Nanti bisa kita kerja samakan,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement