Selasa 28 Nov 2023 10:10 WIB

Rupiah Perkasa Didukung Ekspektasi Suku Bunga AS

Rupiah berpotensi menguat hari ini karena ekspektasi suku bunga AS tak akan naik lagi

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing PT Valuta Inti Prima di Cikini, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing PT Valuta Inti Prima di Cikini, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat pada perdagangan Selasa (28/11/2023). Pagi ini, mata uang garuda berada di level Rp 15.469 setelah kurs dolar AS melemah 0,16 persen. 

Ekonom menyebut, penguatan rupiah didukung ekspektasi berhentinya kenaikan suku bunga acuan AS. Terakhir, Federal Reserve mempertahankan suku bunga di level 5,25 persen-5,5 persen. 

Baca Juga

"Rupiah masih berpotensi menguat hari ini terhadap dolar AS karena ekspektasi suku bunga acuan AS tidak akan dinaikan lagi," kata Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra. 

Semalam data penjualan rumah baru AS untuk periode Oktober 2023 mengalami penurunan 5,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan kemungkinan karena suku bunga KPR yang meninggi. 

Menurut Ariston, hasil ini memperkuat ekspektasi pasar soal suku bunga the Fed tersebut. Indeks dolar AS terlihat semakin menurun dengan bergerak di kisaran 103,15 dari sebelumnya di kisaran 103,40.

Di sisi lain, perekonomian Indonesia yang stabil membantu memberikan sentimen positif ke rupiah. Hari ini, Ariston melihat, potensi penguatan rupiah mengarah ke level support di sekitar 15. 430, dengan potensi resisten di kisaran 15.520.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement