Kamis 16 Nov 2023 16:54 WIB

BI: Harga Properti Residensial Kuartal III 2023 Terindikasi Meningkat

Penjualan properti residensial masih terkontraksi sebesar 6,59 persen

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR). Berdasarkan survei tersebut Bank Indonesia mengindikasikan perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat pada kuartal III 2023.

"Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal III 2023 tumbuh sebesar 1,96 persen secara tahunan lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 1,92 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (16/11/2023).

Baca Juga

Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal III 2023 belum pulih. Erwin menyebutkan, penjualan properti residensial masih terkontraksi sebesar 6,59 persen secara tahunan pada kuartal III 2023 meski membaik dari kontraksi 12,30 persen pada kuartal sebelumnya.

Selain itu, hasil survei menunjukkan modal utama pembangunan properti residensial oleh pengembang berasal dari sumber pembiayaan nonperbankan. "Dari dana internal dengan pangsa 73,46 persen," ucap Erwin.

Alternatif pembiayaan lain yang menjadi preferensi pengembang untuk pembangunan rumah primer bersumber dari pinjaman perbankan dan pembayaran dari konsumen. Hal itu dengan pangsa masing-masing 16,01 persen dan 7,04 persen dari total modal. Sementara, dari sisi konsumen, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah KPR. Skema KPR tercatat dengan pangsa 75,50 persen dari total pembiayaan.

Pada kuartal III 2023, total nilai kredit KPR dan KPA secara tahunan tumbuh sebesar 12,32 persen yang meningkat dari 10,54 persen pada triwulan sebelumnya. Secara kuartalan, penyaluran KPR dan KPA juga mengalami kenaikan dari 2,44 persen pada kuartal II 2023 menjadi 4,93 persen pada kuartal III 2023.

Dari sisi pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), total pencairannya pada kuartal III 2023 sebesar Rp 7,779 triliun. Angka tersebut meningkat 28,45 persen secara tahunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement