Rabu 01 Nov 2023 15:39 WIB

Hadiri WhatsApp Business Summit, Mendag Zulhas Apresiasi Whatsapp Terus Dukung UMKM

Bisnis harus adaptif dengan kemajuan teknologi jika ingin bertahan bahkan maju.

Menteri Pedagangan (Mendag) Hasan (Zulhas) mengapresiasi WhatsApp yang terus berimproviasi untuk mendukung para pelaku UMKM agar terus berkemban di era perdagangan digital.
Foto: Kemendag
Menteri Pedagangan (Mendag) Hasan (Zulhas) mengapresiasi WhatsApp yang terus berimproviasi untuk mendukung para pelaku UMKM agar terus berkemban di era perdagangan digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pedagangan (Mendag) Hasan (Zulhas) mengapresiasi Whatsapp yang terus berimprovisasi untuk mendukung para pelaku UMKM agar terus berkemban pada era perdagangan digital. Menurutnya, saat ini semua pelaku usaha ataupun bisnis harus adaptif dengan kemajuan teknologi jika ingin bertahan bahkan maju.

“Tidak mungkin lagi berusaha dengan hanya cukup menggunakan cara-cara lama. Berusaha di bidang apa pun, termasuk perdagangan. Jadi, harus adaptif dan kita apresiasi Whatsapp telah hadir membantu,” kata Mendag Zulhas saat menghadiri Whatsapp Bussiness Summit 2023 di Jakarta.

Menurutnya, dengan adanya Whatsapp Business sebagai social commerce dapat membantu mempromosikan produk para pelaku usaha khususnya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), tanpa harus merusak pasar Indonesia.

"Whatsapp itu kategorinya masuk di social commerce ya. Jadi, dia bisa promosi, yang jualan tetap pedagangnya langsung, di sini hanya promosi,” kata Mendag Zulhas.

Kemudian, Zulhas yang juga ketua umum PAN ini berharap ke depan iklim perdagangan kita akan semakin baik dan tumbuh, menurutnya saat ini merupakan era perdagangan yang adil. “Oleh karena itu, sekarang itu judulnya kan free dan fair. Enggak boleh hanya dagang bebas, tapi harus adil, fair. Harus memberikan manfaat agar kita menjadi,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia melihat pertumbuhan ekonomi RI yang positif dan surplus pedagangan yang sudah terjadi selama 48 bulan beruntun, serta jumlah penduduk yang besar merupakan peluang besar bagi siapa pun untuk berbisnis di Indonesia. Maka, dia berharap, momen ini bisa digunakan sebaik-baiknya dengan memanfaatkan tekonologi yang ada.

“Surplus kita tumbuh terus selama 38 bulan. Sementara di barat ekonominya melambat di timur juga begitu (melambat), produk produknya numpuk jangan sampai menyerbu ke mari, tapi sebaliknya (produk kita) kita yang harus (menyerbu) ke sana gitu,” kata Zulhas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement