REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menggandeng PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) guna meningkatkan pengguna transportasi publik khususnya bus Transjakarta. Disebutkan, jumlah pelanggan atau ridership Transjakarta saat ini baru sekitar 1,1 juta per hari.
Padahal, Direktur Pelayanan dan Bisnis PT Transjakarta Fadly Hasan mengatakan, untuk mengatasi kemacetan, total pelanggan bus Transjakarta setidaknya harus mencapai tiga juta sampai empat juta. "Kalau target kita bridging berdasarkan Perpres, 2030 itu 60 persen ridership yang ada di Jakarta sudah menggunakan transportasi publik," tutur dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Hanya saja, ia mengakui diperlukan proses tidak mudah dalam mewujudkan target tersebut. Itu karena masih terdapat beberapa masalah, di antaranya terkait infrastruktur.
"Mungkin juga (masalahnya) dari rumah akses ke transportasi publik haltenya. Walau kita sudah punya mikrotrans yang sebetulnya kalau sekarang ini sudah mencakup area Jakarta, sehingga orang punya akses 500 meter bisa naik transportasi publik," jelas Fadly.
Sayangnya, sambung dia, masyarakat di Tanah Air tidak mudah diajak naik transportasi publik. Maka menurutnya, ini menjadi tantangan bagi Transjakarta.
"Tantangan kita buat terus kasih kenyamanan buat mereka. Salah satunya dengan MoU (dengan Mahaka Radio) ini," katanya.
Direktur Utama Mahaka Radio (MARI) Adrian Syarkawi menambahkan, jumlah pendengar Mahaka Radio mencapai 17 juta. Maka diharapkan bisa membantu kenaikan jumlah pelanggan Transjakarta.
MARI, lanjutnya, juga akal berupaya memberikan informasi secara cepat ke para penumpang Transjakarta. "Kami akan gunakan kemampuan kami melalui semua channel untuk bisa sampaikan semua informasi yang berhubungan dengan Jakarta dan mendorong pakai transportasi publik," tutur dia.