Jumat 27 Oct 2023 18:16 WIB

Laba Bisnis Grup Bakri Lompat 30 Persen di Kuartal III Tahun Ini

Bakrie mencatatkan pendapatan lebih dari Rp 3 triliun dari sejumlah lini usaha.

Direktur Utama & Chief Executive Officer PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie memberikan paparan publik (Public Expose) di Bakrie Tower, Jumat (13/12/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Direktur Utama & Chief Executive Officer PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie memberikan paparan publik (Public Expose) di Bakrie Tower, Jumat (13/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,079 triliun selama kuartal III 2023 atau naik 31,77 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usahanya.

BNBR juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 228,33 miliar. Nilai tersebut tumbuh sebesar Rp140,14 miliar (158,92 persen) secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari laba usaha di periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 88,18 miliar.

Baca Juga

"Torehan kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang dijalankan oleh unit-unit bisnis BNBR," kata Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya N Bakrie dalam keterangan di Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Capaian kenaikan pendapatan bersih ini ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha perseroan. Antara lain PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp1,85 triliun, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) Group sebesar Rp 890,99 miliar, dan PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group sebesar Rp 328,27 miliar.

Menutup kuartal IIIb2023 ini, perseroan terus mengakselerasi pengembangan proyek strategis, antara lain di sektor elektrifikasi transportasi yang dikembangkan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. BNBR juga tengah mempercepat ekspansi proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dan proyek-proyek energi hijau lainnya.

"Sektor manufaktur memang masih menjadi penyumbang utama, di urutan kedua terdapat sektor otomotif di mana termasuk di dalamnya pendapatan dari penjualan bus listrik," kata Anindya Bakrie.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement