Kamis 26 Oct 2023 13:15 WIB

Perusahaan Saudi Siap Investasi di IKN, Ini yang akan Dibangun

Investasi ACWA Power asal Saudi nantinya terkait pembangunan energi terbarukan di IKN

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023).
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita IKN (OIKN) mengungkapkan, perusahaan energi dari Arab Saudi yaitu ACWA Power akan berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Komitmen investasi itu disepakati saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pekan lalu.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN Agung Wicaksono mengatakan, investasi ACWA Power nantinya terkait pembangunan energi terbarukan di IKN. "Tentunya langsung kami tindak lanjuti dengan pertemuan one on one. Nantinya akan pasti ada NDA (non-disclosure agreement), untuk feasibility study (studi kelayakan)," kata Agung, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga

Hanya saja, ia masih enggan menyebutkan total investasi ACWA ke IKN. Yang pasti, lanjut dia, diperkirakan total kebutuhan energi terbarukan di IKN sebesar tujuh gigawatt atau senilai 6 miliar dolar AS.

Belum bisa dipastikan pula, apakah semua kebutuhan itu akan dipenuhi oleh investasi ACWA atau tidak. "Apakah itu semua ACWA Power, atau yang lain juga terlibat, karena kita kan sudah ada MoU dengan beberapa perusahaan dalam negeri," jelas dia.

Dijelaskan, ACWA Power merupakan perusahaan energi terbesar di Timur Tengah yang telah berinvestasi sebesar 75 miliar dolar AS di seluruh dunia. ACWA Power juga merupakan satu-satunya perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi dalam membangun energi di kota baru bernama Neom.

Meski begitu, Agung menuturkan, Otorita sejauh ini investasi yang masuk ke IKN merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta investor lokal didahulukan.

Agung mengakui, investor domestik memang lebih cepat merealisasikan investasinya. "Memang dalam negeri lebih sat set, itu wajar karena mereka sudah paham situasi dan sudah biasa," ujarnya.

Sementara, lanjutnya, investasi dari luar negeri atau Penanaman Modal Asing (PMA) akan mulai masuk IKN pada kuartal II 2024. Disebutkan, ada beberapa investor asing yang sudah menyatakan komitmen berinvestasi di ibu kota baru tersebut. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement