Sabtu 14 Oct 2023 19:59 WIB

Menteri BUMN: Windownesia akan Dibuka di Turki dan Saudi Arabia

Produk Indonesia tidak kalah baiknya dengan produk luar negeri.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati (kiri) dalam konferensi pers mengenai Windownesia di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati (kiri) dalam konferensi pers mengenai Windownesia di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan setelah diluncurkan di Perth, Australia, pada 11 Oktober 2023, Windownesia ditargetkan akan dibuka di Turki dan Saudi Arabia. 

"Justru di dua negara nanti ada di Saudi Arabia dan Turki di mana banyak masyarakat Indonesia juga travelling ke Turki dan Saudi dan impact-nya saya yakin masyarakat Indonesia bangga ada produk kita di sana," kata Erick dalam konferensi pers di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).

Dengan membuka lebih banyak Toko Windownesia di negara-negara lain, diharapkan merek atau produk Indonesia dapat semakin dikenal dan diminati di pasar internasional.

Menteri Erick berpesan kepada PT Sarinah untuk menjaga keberlanjutan Windownesia ke depan demi mendukung UMKM naik kelas dan produk-produk unggulan Indonesia semakin mendapat tempat di pasar global.

"Produk Indonesia tidak kalah baiknya dengan produk luar negeri. UMKM Indonesia pun standarnya sudah internasional," ujarnya.

Menurut Erick, Windownesia menjadi wujud diplomasi budaya Indonesia dan bentuk nyata BUMN hadir untuk membangun UMKM. Untuk memajukan UMKM, BUMN juga memberikan akses pendanaan, pendampingan, akses pasar dan juga peningkatan brand.

Keberadaan Windownesia diyakini akan mengubah cara produk-produk Indonesia dilihat dan dikonsumsi di seluruh dunia. Windownesia menjadi wadah baru bagi UMKM nasional untuk tumbuh dalam perekonomian dunia yang semakin terhubung.

Sementara itu Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati mengatakan keberadaan Windownesia di Saudi Arabia dan Turki akan menjadi pintu bagi negara atau masyarakat asing untuk mengenal Indonesia lebih dalam.

"Di mana di situ ada produk Indonesia, ada makanan Indonesia, ada brand Indonesia dan segala sesuatunya orang mau tahu tentang Indonesia, dan itu akan menjadi semacam door to Indonesia karena mereka melihat ini produknya, ini servicenya, oh ternyata Indonesia bagus, saya mau ke Indonesia," ujarnya.

Ia menuturkan keberadaan Windownesia di Perth, Australia merupakan kerja sama antara PT Sarinah dan Dufry International AG yang akan berlangsung selama lima tahun, dan bisa diperpanjang.

Produk-produk UMKM yang dijual di Windownesia dipilih secara selektif dan berasal dari sejumlah kategori atau merk (brand) unggulan di Indonesia seperti kopi luwak, teh, dan essential oil.

Produk UMKM yang masuk ke Toko Windownesia tersebut paling tidak sudah masuk ke Toko Sarinah dan Toko Duty Free, dan telah naik kelas dari sisi desain, kualitas dan juga penjualannya. Dengan demikian, diharapkan UMKM termotivasi untuk terus melakukan peningkatan kualitas produknya sehingga bisa go global. Produk-produk yang dipasarkan di Windownesia juga harus berstandar ekspor dan memiliki lisensi.

"Kita mencoba membuat ini menjadi satu pembelajaran buat UMKM sehingga mereka tidak langsung bisa masuk ke Windownesia tapi benar-benar ada standarnya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement